Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Desa Perempuan Berambut Rapunzel di China
15 Maret 2019 8:39 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalau kamu berpikir Rapunzel hanya hidup di dunia dongeng, yuk, coba bertolak ke tempat unik di Desa Haungluo, Guangzi, China bagian barat daya. Di sana, kamu tidak hanya menemukan satu perempuan berambut panjang seperti rapunzel saja, tapi 60 orang yang panjang rambutnya mencapai 2 meter, dan 1 perempuan 'kunci' yang rambutnya mencapai tujuh meter.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Daily Mail, para perempuan berambut sangat panjang itu merupakan bagian dari suku Yao yang sudah ada sejak 2.000 tahun silam. Sampai saat ini, setidaknya ada 600 anggota suku Yao dari 78 keluarga.
Rambut mereka sengaja dibiarkan terus tumbuh tanpa dipotong. Sebagai bentuk adat dan keturunan yang terus dilestarikan hingga hari ini.
Perempuan suku Yao hanya diperkenankan memotong rambut mereka satu kali seumur hidup, yakni pada usia 18 tahun.
"Saat kita berusia 18 tahun, kita diperkenankan memotong rambut pertama kali sebagai bagian dari upacara yang menandakan bahwa perempuan itu sudah cukup dewasa dan bisa menikah," ujar Pan Jifeng, perempuan berusia 51 tahun yang masih memegang erat tradisi, kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Yang unik lagi, rambut yang dipotong itu nantinya tidak akan dibuang, melainkan diawetkan. Rambut itu akan ditenun dan digunakan sebagai aksesoris rambut sebagai pertanda bahwa perempuan itu telah menikah.
Kendati punya rambut sangat panjang yang terkesan ribet dirawat, rambut perempuan suku Yao tetap sehat dan berkilau. Rahasianya terletak pada ramuan turun temurun yang digunakan di rambut mereka, yakni mencucinya dengan air bekas membersihkan beras ketan.
Tak hanya itu, mereka juga kerap membersihkan rambutnya beramai-ramai di sungai terdekat.
Karena keunikannya, desa ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Dengan baju khas berwarna hitam dan berbordir merah, para perempuan di desa itu bahkan menampilkan pertunjukan akrobat untuk menarik minat turis yang datang ke daerahnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, tertarik berkunjung ke desa unik ini? (NS)
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca lebih banyak berita mengenai artis/seleb/sepak bola/info unik lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini .
Download aplikasi iOS di sini .