Mengenal Monyet Surili yang Bikin Heboh Warga Cianjur

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2020 15:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Polda dan BKSDA Jawa Barat nerhasil mengamankan 9 ekor satwa yang dilindungi, termasuk surili Jawa. (Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polda dan BKSDA Jawa Barat nerhasil mengamankan 9 ekor satwa yang dilindungi, termasuk surili Jawa. (Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tiga ekor monyet langka diduga Surili sempat menghebohkan warga Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Cianjur. Bahkan, spesies primata endemik Jawa Barat sempat disangka warga setempat sebagai makhluk jadi-jadian.
ADVERTISEMENT
Melansir laman resmi Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Surili merupakan nama dalam bahasa Indonesia dan Sunda untuk menyebut monyet pemakan daun atau dalam bahasa Latin disebut presbytis. Primata ini tersebar di beberapa negara Asia, mulai dari Indonesia, Malaysia, hingga Thailand.
Spesies Surili pun beragam. Ada presbytis natunae, (Surili Natuna), presbytis chrysomelas (Surili Serawak), presbytis melalophos (Surili Sumatera), dan presbytis comata (Surili Jawa). Spesies Surili terakhir itulah yang merupakan primata endemik Jawa Barat.
Surili Jawa. (Foto: Donny Iqbal/Mongabay Indonesia)
Surili Jawa memiliki ukuran tubuh yang sedang hingga besar. Namun, mereka rata-rata memiliki berat 6-8 kilogram. Ciri khas monyet langka satu ini ialah warna bulu abu-abu di seluruh tubuh, namun berwarna putih di bagian dada. Hal inilah yang membuat Surili Jawa juga dikenal Sengan sebutan monyet daun beruban. Selain itu, spesies ini juga memiliki rambut jambul di kepala.
ADVERTISEMENT
Monyet jenis ini bisa ditemukan di daerah hutan hujan tropis. Mereka bertahan hidup di hutan lereng gunung atau bukit dengan ketinggian 2.600 meter. Dalam kesehariannya, monyet jenis ini memakan buah-buahan dan daun, seperti kaliandra, pakis, kondang, alpukat, kopi, nangka, melinjo, nangsi, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, Surili Jawa hidup berkelompok. Tidak heran ketika mereka kerap dijumpai selalu berkelompok yang terdiri 3-12 ekor. Bahkan, dalam setiap kelompok itu dipimpin oleh satu pejantan dewasa dengan anggota betina beserta anak-anaknya.
Sayangnya, Surili Jawa saat ini mulai langka. Oleh karena itu, spesies jenis ini termasuk ke dalam hewan-hewan yang dilindungi karena berstatus endangered alias terancam. (zhd)