Konten dari Pengguna

Peneliti Temukan Jamur yang Bisa Urai Plastik dalam Hitungan Minggu

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
24 September 2018 8:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peneliti Temukan Jamur yang Bisa Urai Plastik dalam Hitungan Minggu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
(Foto: kumparan)
Tumpukan sampah merupakan masalah krusial tiap negara. Gunung-gunung sampah di TPA, sampah di selokan, atau yang sekadar menggeletak di tanah sembarangan merupakan pemandangan yang tidak sedap dipandang.
ADVERTISEMENT
Sampah merupakan masalah serius yang sulit ditangani keberadaannya. Terlebih sampah plastik yang memang sulit diurai keberadaannya.
Banyak upaya dilakukan untuk memusnahkan dan menghambat pertumbuhan sampah plastik tersebut. Di antaranya seperti menerapkan harga untuk tiap kantong plastik yang diperoleh di supermarket hingga menciptakan terobosan plastik ramah lingkungan yang mudah diuraikan.
Akhir-akhir ini, para peneliti di Kunming Institute of Botany, akademi ilmu pengetahuan China telah menemukan jamur yang dapat membantu mengatasi masalah plastik yang sulit terurai secara alami. Nama jamur itu Aspergillus tubingensis. Jamur tersebut ditemukan di tempat pembuangan sampah di Islamabad, Pakistan.
Peneliti Temukan Jamur yang Bisa Urai Plastik dalam Hitungan Minggu (1)
zoom-in-whitePerbesar
(Foto: Nationalgeographic)
Aspergillus tubingensis mampu menguraikan partikel plastik hanya dalam hitungan minggu. Jamur itu dapat menguraikan plastik lebih cepat daripada biasanya yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat terurai secara biologis.
ADVERTISEMENT
Jamur ini biasanya ditemukan di tanah, tapi, penelitian yang dilakukan kali ini menemukan bahwa ia juga dapat berkembang di permukaan plastik. Aspergillus tubingensis mengeluarkan enzim yang memecah ikatan antara molekul individu plastik, kemudian menggunakan miselia --bagian jamur multiseluler yang dibentuk oleh kumpulan beberapa hifa, berfungsi sebagai penyerap makanan dari organisme lain-- untuk memisahkan molekul plastik tersebut.
Peneliti juga mengamati ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas jamur untuk memecah plastik. Suhu dan keseimbangan pH di sekitar lingkungan juga jenis kultur media di tempat jamur berada dapat memengaruhi kinerja jamur ini.
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh para peneliti ini adalah mencari tahu kondisi apa yang ideal untuk memfasilitasi implementasi praktis jamur ini.
ADVERTISEMENT
Jamur ini dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah partikel plastik yang berenang di sekitar selokan air di lingkungan kita. Caranya dengan menaruh jamur itu di pabrik pengolahan limbah, atau di tanah yang terkontaminasi dengan limbah.
Manfaat mycoremediation --praktik menggunakan jamur untuk mendegradasi zat yang tidak diinginkan -- semakin jelas ketika kita menemukan spesies yang dapat menurunkan lebih banyak variasi material.
Itu karena, banyak jamur yang diperkirakan memiliki khasiat serupa Aspergillus Tubingensis dan juga khasiat-khasiat lainnya. Namun, aktivitas manusia yang ilegal yang menghancurkan ekosistem lingkungan, seperti penggundulan hutan dapat merusak habitat jamur-jamur tersebut.