Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
BNPB Ungkap 7 Desain Rumah Aman untuk Indonesia yang Rawan Gempa
10 Oktober 2018 8:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Foto: Pixabay)
Dalam kurun waktu setahun, Indonesia terus diterjang gempa. Setelah gempa Lombok, gempa disertai tsunami menerjang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Indonesia memang negeri langganan gempa karena letak geografisnya berada di Cincin Api Pasifik.
ADVERTISEMENT
Maka sudah semestinya, Indonesia harus selalu siaga menghadapi gempa, seperti Jepang. Mereka sudah lebih maju mempersiapkan diri untuk menghadapi guncangan lewat bangunan yang didesain tahan gempa. Rumah dan bangunan menjadi fokus persiapan di Jepang karena bisa menyebabkan banyak kerugian baik dari segi materi maupun nyawa.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, di laman resmi BNPB berkata jika sebagian besar rumah yang rusak karena gempa memiliki konstruksi bangunan yang tidak tahan gempa. Ketidaktahuan dan kurangnya informasi menjadi alasan masih banyaknya pengembang yang membuat rumah tanpa mempertimbangkan aspek bencana.
Regulasi Pemda di tiap wilayah tentang rumah tahan gempa juga masih minim. Oleh karena itu, BNPB memberikan rekomendasi konstruksi bangunan tahan gempa dengan desain yang modern. Berikut kami sajikan 7 desain rumah tahan gempa.
ADVERTISEMENT
1. Rumah Tanpa Kayu
(Foto: Housing Estate)
Rumah ini hadir karena keterbatasan suplai bahan bangunan untuk material rumahnya. Sebagai ganti kayu, material rumah ini menggunakan campuran semen dan serat fiber yang disuplai oleh PT Conwood Indonesia.
Selain tahan gempa, rumah ini juga diklaim anti rayap dan tahan anti juga cepat dibangunnya. Hanya butuh waktu tujuh hari dan tujuh pekerja untuk membangun rumah ini. Material dari campuran semen dan serat fiber membuat konstruksi bangunan ini lentur, fleksibel. Sekalipun roboh, bangunan ini tidak membahayakan karena materialnya yang ringan.
2. Rumah RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)
(Foto: Kementerian PUPR)
Keunikan rumah ini yaitu bisa dibangun dalam waktu singkat. Bisa dibangun kapan dan dimana saja karena konsepnya yang seperti bongkar pasang. RISHA tidak membutuhkan semen dan bata, tapi panel-panel beton dan baut.
ADVERTISEMENT
3. Rumah Unggul Sistem Panel
(Foto: Kementerian PUPR)
Rumah Unggul Sistem Panel atau biasa disingkat RUSPIN merupakan rumah bongkar pasang yang sudah dimodifikasi dengan teknologi. Produk keluaran Kementerian PUPR ini merupakan pengembangan dari RISHA. RUSPIN menghilangkan simpul pada RISHA yang sulit dibuat dan menggantinya dengan teknologi baru.
4. Rumah RIKA (Rumah Instan Kayu)
(Foto: Dok. BPPT)
Yang membedakan RIKA dengan RISHA adalah bahan bangunannya. RIKA menggunakan kayu rekayasa sebagai pembentuk konstruksinya. Ide rumah tersebut digagar oleh Kementerian PUPR. RIKA menjadi rumah tahan gempa karena material bangunannya berasal dari kayu kelas rendah cepat tumbuh seperti sengon, karet, dan akasia mangium yang lebih ringan dibanding beton dan batu bata.
Walaupun menggunakan kayu kelas rendah, kayu untuk konstruksi RIKA diolah kembali menggunakan sistem Laminated Veneer Lumber (LVL) sehingga kekuatannya setara dengan kayu kualitas 1. Proses LVL adalah proses perekatan pada kayu lapis sehingga kayu biasa punya kekuatan yang sangat keras dan membuat kayunya tidak mudah lapuk dan tahan rayap.
ADVERTISEMENT
5. Growing House, Rumah Karya Mahasiswa UGM
(Foto: pref.kumamoto.jp)
Bangunan ini punya 3 konsep, yaitu home for all, space for all, dan life for future. Inti utama desainnya yaitu menambahkan ruangan di dalam rumah untuk beraktivitas tanpa mengesampingkan fungsi utamanya.
Ardhyasa Fabrian Gusma, Galih Adityas, Eko Cahyo Saputro, Hafizha Muslim Primaramadhan dan Nabila Afif serta dosen pendamping mereka Ikaputra Ir, adalah penggagas konsep tersebut. Dalam konsepnya, mereka akan memaksimalkan fungsi depan rumah sebagai lahan yang cocok untuk berolahraga atau bercocok tanam.
Atap bangunan rumah ini juga cukup unik, karena didesain menyerupai joglo. Selain matang dari segi keamanan dari gempa dan bencana, rumah ini juga ramah untuk kawan difabel.
6. Rumah Dome, Rumah yang Atapnya Menyatu dengan Dinding
(Foto: Komunitas Properti)
ADVERTISEMENT
Tampilan rumah dome cukup unik. Bisa dibilang bangunan ini sepintas mirip iglo, karena atapnya yang bulat. Bedanya, bangunan ini punya dinding yang tinggi, tidak seperti iglo. Desain rumah dome merupakan karya dari Profesor Nizam. Desain utamanya berbentuk setengah lingkaran yang dibangun dengan konstruksi yang kokoh dan memakai bahan bangunan yang ringan terutama untuk bagian atap dan dindingnya.
Walaupun menggunakan bahan-bahan yang ringan, konstruksi pondasi dan kuda-kuda atapnya harus tetap kuat sehingga saat gempa berguncang, bangunan ini tidak berayun kencang dan punya risiko yang lebih kecil untuk roboh. Rumah dome telah direalisasikan di Indonesia, yaitu di Dusun Nglepen, Prampanan, Sleman.
7. Barrataga
(Foto: mldspot)
Barrataga merupakan singkatan dari Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa. Model rumah ini mirip rumah tradisional Yogyakarta, joglo. Model rumah yang digagas oleh Pakar Rekayasa Kegempaan Universitas Islam Indonesia ini terdiri dari beton kolom, balok tepi atas, dan balok lantai yang disambungkan dengan simpul agar tidak patah saat gempa.
ADVERTISEMENT
Pondasi rumah in menggunakan pasir sedalam 20 centimeter agar bisa meredam getaran bangunan. Hal yang paling penting dari model barrataga adalah penguatan besi tulangan yang saling mengait. Dan akan semakin kuat sebagai rumah rumah tahan gempa bila besi tulang menggunakan kayu atau bambu.
Ketujuh ide rumah itu merupakan gagasan cerdas yang sudah sepatutnya diterapkan di rumah Indonesia. Agar tidak ada lagi korban-korban gempa yang tewas akibat keruntuhan bangunan.