Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Wujud Tiket KRL dari Masa ke Masa
23 Juli 2018 15:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wujud tiket KRL dari masa ke masa.
Tiket KRL elektronik sedang memperbarui sistem. Pembaruan ini menyebabkan calon penumpang KRL tidak bisa menggunakan kartu multi trip atau uang elektronik.
ADVERTISEMENT
PT KCI selaku penyelenggara tiket KRL elektronik mengumumkan pembaruan itu pada Senin, (23/8). Akibatnya, calon penumpang harus membeli tiket kertas seharga Rp 3.000. Tiket kertas ini hanya berlaku satu kali perjalanan.
Sontak, kabar pembaruan tiket elektronik itu membanjiri linimasa. Calon penumpang harus antre berjam-jam demi bisa mendapatkan tiket KRL. Tak heran jika banyak netizen yang menyebut, sistem KRL mengalami kemunduran.
Mau tahu seperti apa transformasi tiket KRL dari masa ke masa? Berikut perubahan tiket KRL, dulu hingga sekarang.
Kertas kecil agar mudah disimpan
Tiket KRL tahun 2000. (Twitter.com)
Pada tahun 2000, tiket KRL berbentuk kertas. Berukuran 3x5 cm, cenderung kecil agar mudah disimpan. Meskipun kecil, tiket tersebut memuat keterangan nama jenis kereta, harga tiket, dan tujuan stasiun. Perbedaan harga tiket ini tergantung nama jenis kereta yang kita pilih. Misal, Depok Ekspres-AC atau Kelas Ekonomi, dan harga tersebut masing-masing berbeda.
ADVERTISEMENT
Tiket elektronik agar tak mudah rusak
Tiket KRL Elektronik. (Twitter.com)
Tahun 2013 PT KAI mulai disiplin dalam pelayanan penumpangnya. Oleh karenanya, ia menerapkan sistem e-ticketing atau tiket elektronik untuk menggantikan tiket kertas dengan dua pilihan: tiket satu perjalanan (single trip) dan tiket berlangganan (multi trip).
Tiket ini berbentuk kartu yang tidak mudah rusak dengan jangka waktu perjalanan lebih lama.
Tujuan e-ticketing, agar tarif tiket KRL lebih murah dan penumpang cepat sampai stasiun tujuan, sehingga penumpang tidak perlu repot-repot mengantre lebih lama. Perbedaannya, dalam tiket elektronik tidak ada keterangan, harga tiket maupun nama stasiun yang kita tuju.
Pada perkembangannya, tiket KRL bisa dibilang tak berwujud. Calon penumpang bisa menggunakan KRL dengan kartu-kartu yang terafiliasi dengan bank. Calon penumpang tak perlu antre untuk mendapatkan tiket KRL. Meski demikian, KRL masih menyediakan tiket elektronik untuk mengakomodir calon penumpang yang tak memiliki kartu bank.
ADVERTISEMENT
Kembali menjadi tiket kertas
Penumpang KRL menunjukkan tiket KRL kertas. (Kumparan)
Calon penumpang KRL dibikin geram atas pemberitahuan mengenai tiket KRL yang kembali menjadi tiket kertas. Perbedaan tiket kertas zaman dulu dengan sekarang, semua tarif harga KRL dibanderol seharga Rp 3000.
Namun bukan karena harga yang membuat calon penumpang KRL kesal, melainkan harus antre berjam-jam untuk mendapatkan tiket tersebut. Kartu Multi Trip (KMT) maupun tiket elektronik lainnya yang dianggap lebih canggih tidak bisa digunakan hingga proses pembaruan itu selesai.