news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Imbas Corona, Penjualan Toyota Turun Namun Harga Mobil Naik

Konten dari Pengguna
13 Mei 2020 16:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Otomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mobil Toyota New Sienta pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Toyota New Sienta pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Disaat pandemi corona melanda Indonesia sejak awal bulan Maret tahun ini, hampir seluruh sektor industri otomotif mengalami lesunya penjualan, termasuk Toyota.
ADVERTISEMENT
Namun, bukannya memberikan potongan harga dan promo lainnya untuk memancing konsumen agar tertarik membeli mobil dengan logo T ini, justru menaikkan harga sejumlah kendaraan roda empatnya.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi. Ia mengungkapkan alasan TAM menaikkan harga mobil-mobil yang dijual adalah faktor nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan biaya produksi terhadap mobil Toyota.
Diler Toyota Foto: dok. Istimewa
Kisaran kenaikan harganya antara lain Toyota Avanza naik sekitar Rp 2 Juta, Toyota Calya naik Rp 1 Juta, Toyota Rush dan Kijang Innova naik sekitar Rp 2,5 Jutaan dan beberapa jenis mobil lainnya.
Selebihnya, Anton menyampaikan bahwa keputusan ini sudah dipikirkan baik-baik agar tak berimbas pada penjualan mobil Toyota.
ADVERTISEMENT
"Kalau kenaikan (harga) itu kita sudah perhatikan supaya jangan sampai membuat demand-nya menurun secara drastis. Kalau dibilang impact pasti ada impact, tapi kalau impact-nya besar saya rasa nggak ya. Karena kalau impact-nya besar market share Toyota harusnya turun ya, bukannya naik," ucap Anton pada konferensi pers.
Saat melihat data penjualan mobil Toyota ada penurunan sekitar 52,5% dari bulan Maret ke April 2020. Di bulan Maret 2020, berhasil mencatatkan angka 17.787 unit mobil terjual dan anjlok drastis di bulan April yang hanya bisa menjual sebanyak 8.443 unit mobil saja.
"Di bulan Mei ini mudah-mudahan market share kita masih cukup kuat. Cuma memang yang nggak bisa kita kontrol marketnya yang mengalami penurunan yang cukup dalam," ucap Anton.
ADVERTISEMENT
Anton berharap kenaikan harga ini tidak membuat penjualan mobil menurun secara drastis. Dan melihat data di bulan Maret hingga April pihaknya menganggap penerimaan konsumen masih cukup baik meski sedang dilanda pandemi.(kur)