Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Ojol Bentrok dengan Debt Collector di Yogyakarta, Ini Kronologinya
6 Maret 2020 16:59 WIB
Tulisan dari Berita Otomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam cuitan dengan tagar tersebut banyak menampilkan foto serta video terkait bentrokan antara ojol dengan debt collector di Sleman, Yogyakarta . Berikut kronologinya.
Debt Collector Ingin Tarik Kendaraan Salah Satu Driver Ojol
Kejadian bermula saat debt collector hendak menarik kendaraan salah satu driver ojol. Motor tersebut saat hendak ditarik masih digunakan untuk narik penumpang di sekitar Jalan Wahid Hasyim, Kabupaten Sleman, Selasa (3/3).
Di tengah situasi sedemikian itu, datang salah satu rekan sesama driver ojol yang mencoba menengahi. Ia pun meminta rekan yang motornya hendak ditarik debt collector untuk segera pergi dari tempat kejadian perkara (TKP).
Debt Collector Aniaya Driver Ojol
Aksi driver ojol yang mencoba menengahi itu dianggap sok jagoan lantaran ojol tersebut menyuruh temannya yang motornya hendak ditarik oleh debt collector untuk pergi dari TKP. Akhirnya, driver ojol bernama Luthfi Aditya Kusuma (29) yang mencoba menengahi pertikaian antara kedua belah pihak justru dikeroyok oleh debt collector.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari debt collector kemudian melontarkan pernyataan yang seolah menantang kepada para driver ojol. Bahkan, mereka mengatakan tidak takut meski berhadapan dengan 1.000 ojol sekali pun.
Massa Driver Ojol Geruduk Kantor Debt Collector
Penganiayaan yang dilakukan debt collector terhadap Luthfi, membuat rekan sesama driver ojol tak terima. Mereka pun terpancing dengan pernyataan debt collector yang merasa tidak takut dengan ribuan ojol sekali pun.
Akibatnya, ratusan driver ojol menggeruduk kantor debt collector yang berada di kawasan Babarsari, Sleman, Rabu (4/3). Namun, saat massa driver ojol tiba, kantor itu ternyata sepi dan tidak mendapat jawaban atas aksi mediasi mereka.
Saat itu massa driver ojol tidak melakukan aksi yang anarkis. Namun, karena info jumlah massa yang datang sangat banyak, para debt collector mengira kantornya diserang. Akhirnya, mereka pun melakukan aksi balas dendam dengan mendatangi kantor Grab di hari berikutnya.
ADVERTISEMENT
Aksi Balasan dari Debt Collector
Selang sehari kemudian para debt collector mendatangi kantor Grab pada Kamis (6/3). Driver ojol yang mengetahui kantornya didatangi oleh debt collector akhirnya mengumpulkan massa untuk mengamankan kantor. Suasana pun akhirnya memanas hingga bentrokan pun tak terelakkan oleh kedua pihak.
Bentrokan Driver Ojol dan Debt Collector
Bentrokan antara massa ojol dan debt collector pun pecah. Massa ojol melempari debt collector dengan batu yang didapat di tepi jalanan. Debt collector pun melakukan perlawanan. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang membawa senjata tajam (sajam) dan senjata api (senpi). Sampai akhirnya empat driver ojol mengalami luka tembak.
Kepolisian Turun Tangan
Bentrokan itu akhirnya reda setelah polisi turun tangan. Mereka pun telah mengamankan para debt collector yang terlibat bentrok. Pihak kepolisian pun berjanji akan mengusut kejadian penarikan sepeda motor oleh oknum debt collector tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, hal itu tak lantas membuat beberapa massa ojol merasa puas. Mereka yang merasa belum puas akhirnya melampiaskan ke salah satu kantor debt collector yang berada di Jalan Wahid Hasyim, Kecamatan Depok, Sleman.
Massa ojol pun membobol paksa dan melakukan perusakan terhadap sejumlah peralatan kantor. Mereka mengeluarkan lalu membakarnya. Setelah itu, kantor milik debt collector tersebut diberi garis polisi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (kur)