Konten dari Pengguna

14 Contoh Pantun Peribahasa yang Penuh Makna

Berita Terkini
Penulis kumparan
12 Maret 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 11 Mei 2023 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis pantun peribahasa. Foto: mentatdgt/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis pantun peribahasa. Foto: mentatdgt/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain contoh peribahasa biasa, contoh pantun peribahasa juga dapat digunakan untuk memberikan nasihat atau mengungkapkan perasaan.
ADVERTISEMENT
Pantun merupakan jenis puisi lama yang telah ada sejak zaman Nusantara. Pantun terdiri dari 2 bagian, yaitu sampiran dan isi. Kedua bagian itulah yang membedakan pantun dengan puisi lama lainnya.
Berikut pengertian pantun serta contoh pantun peribahasa selengkapnya.

Pengertian Pantun

Ilustrasi menulis pantun peribahasa. Foto: plo/shutterstock
Mengutip buku EYD Saku+ tulisan E. Waridah, kata pantun berasal dari kata 'tun' dalam bahasa Jawa Kuno yang berarti tuntun-atuntun atau mengatur. Secara singkat, kata pantun dapat diartikan sebagai karya sastra yang terikat aturan atau susunan.
Pantun bukan sekadar gubahan kata yang memiliki rima dan irama. Lebih dari itu, pantun adalah rangkaian kata indah yang berfungsi menyampaikan sesuatu dari penuturnya.

Ciri-ciri Pantun

Ilustrasi menulis pantun. Foto: Shutter Stock
Pantun memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis puisi lama lain. Berikut ciri-ciri pantun:
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Pantun

Ilustrasi pantun. Foto: Shutter Stock
Berdasarkan kelompok usia dan isinya, pantun terbagi atas berbagai jenis. Berikut jenis-jenis pantun selengkapnya dirangkum dari buku Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat oleh Sri Khairani Lubis dkk.:

1. Pantun Anak-Anak

Jenis pantun ini menggambarkan dunia anak-anak yang bebas dan sederhana. Isinya berkaitan dengan permainan, makanan, dan kehidupan sehari-hari, baik yang senang maupun sedih.

2. Pantun Remaja

Pantun remaja merupakan jenis pantun yang berhubungan dengan kehidupan masa muda. Umumnya, pantun ini membahas tema asmara, rumah tangga, perasaan, hingga nasib.

3. Pantun Orang Tua

Sesuai dengan namanya, pantun ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan orang tua. Misalnya, tentang adat, budaya, agama, nasihat, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

4. Pantun Suka Cita

Pantun ini mengekspresikan suka cita dalam kehidupan. Karena itu, pantun suka cita selalu diungkapkan dengan kalimat yang mengandung kegembiraan dan keceriaan.

5. Pantun Duka Cita

Kebalikan dari pantun suka cita, pantun duka cita justru menggambarkan duka atau kesedihan yang mendalam. Misalnya, tentang mendapatkan nilai ulangan buruk atau tentang kepergian orang yang disayang.

6. Pantun Cinta

Ilustrasi menulis pantun. Foto: Shutter Stock
Pantun cinta adalah jenis pantun yang isinya berhubungan dengan cinta, romantisme, atau asmara antara dua insan manusia. Pantun ini digunakan untuk menyampaikan kasih sayang kepada pasangan, keluarga, ataupun teman.

7. Pantun Jenaka

Pantun jenaka merupakan pantun yang bertujuan untuk menghibur pendengar. Tidak hanya untuk mencairkan suasana, pantun ini juga dapat digunakan untuk menyampaikan sindiran.

8. Pantun Agama

Ini merupakan jenis pantun yang berisi dakwah untuk mengajak manusia melakukan kebaikan dan berhubungan dengan nilai-nilai religius.
ADVERTISEMENT

9. Pantun Nasihat

Pantun ini berisi nasihat yang disampaikan kepada orang lain dengan tujuan mendidik. Nasihat yang diberikan beragam, mulai dari tentang moral hingga budi pekerti.

10. Pantun Peribahasa

Pantun peribahasa merupakan jenis pantun yang berisi ungkapan dan peribahasa. Pantun ini umumnya memiliki susunan tetap yang terikat.

14 Contoh Pantun Peribahasa Penuh Makna

Ilustrasi perempuan pantun. Foto: Shutter Stock
Inilah beberapa contoh pantun peribahasa yang dikutip dari buku Kumpulan Peribahasa & Pantun Indonesia Terlengkap, Tim Redaksi Cemerlang, (2019:67):

Pantun 1

Kerat-kerat kayu di ladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Berat lagi bahu memikul
Makna: Tak perlu mengeluhkan suatu pekerjaan. Belum tentu pekerjaan lain lebih baik dari yang sekarang kita kerjakan.

Pantun 2

Air dalam karang menonggok
Setanggi dicampur kemenyan
Walau dirimu tidak kujenguk
ADVERTISEMENT
Sabar menunggu dalam penantian
Makna: Sabarlah, sayang, aku akan datang menemuimu.

Pantun 3

Anak ayam berlari-lari
Takut helang datang menerkam
Air diminum terasa duri
Nasi dimakan terasa sekam
Makna: Terlalu takut akan suatu hal, sampai makan pun jadi tak enak.

Pantun 4

Anak dara mengandam dahi
Rambut ditanam di tepi telaga
Anjing biasa makan tahi
Kalau tak makan cium juga
Makna: Sehebat-hebatnya seseorang menutupi keburukannya, suatu saat akan ketahuan juga.

Pantun 5

Tinggi sungguh Gunung Daik
Mercunya terang berkelium
Kalau asal benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau
Makna: Seseorang yang menabur kebaikan akan menuai kebaikan.

Pantun 6

Mengharapkan untung menggamit
Kain di badan didedahkan
Harapkan guruh di langit
Air tempayan dicurahkan
Makna: Jangan terlalu mengharapkan sesuatu.
ADVERTISEMENT

Pantun 7

Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Makna: carilah ilmu dari guru yang benar-benar menguasai ilmu tersebut agar tidak menyesal di kemudian hari.

Pantun 8

Pohon pepaya di dalam semak
Pohon manggis sebesar lengan
Kawan tertawa memang banyak
kawan menangis diharapkan jangan
Makna: Teman sejati sulit ditemukan.

Pantun 9

Bagaimana hendak kurenung
Air pasang menuju ke laut
Bagaimana hati 'kan senang
Air besar sampan tak hanyut
Makna: semampunya seseorang, jika semesta menghendaki lain, maka tidak akan terlaksana dengan baik.

Pantun 10

Anak buaya pergi bertenung
Ke lubuk memakan bangkai
Hendak hati memeluk gunung
Gunung dipeluk tangan tak sampai
Makna: Menginginkan sesuatu, tetapi usaha yang dilakukan belum maksimal.

Pantun 11

Ada air di dalam gelas
ADVERTISEMENT
Gelas diletak tidak beralas
Ada ubi ada batas
Ada budi pasti dibalas
Makna: Tak perlu sungkan untuk berbuat kebaikan.

Pantun 12

Kayu bakar dibuat arang
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah salahkan orang
Cermin muka lihat sendiri
Makna: Sebelum menyalahkan orang lain, koreksilah diri sendiri terlebih dahulu.

Pantun 13

Kalau ada duit sekupang
Boleh beli cuka mentahun
Habis padi burung terbang
Bagai ulat tak kenangkan daun
Makna: Sifat seseorang yang tidak tahu berterimakasih.

Pantun 14

Air di tasik berkilauan
Air yang cetek jangan diselam
Air diminum sembiluan
Air mata jatuh ke dalam
Makna: Saking sedihnya, selalu terbawa pikiran.
Silakan sampaikan salah satu atau lebih pantun peribahasa di atas untuk memberikan nasihat atau mengungkapkan perasaanmu. (BRP)
ADVERTISEMENT