Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
2 Prasasti Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
26 Oktober 2022 20:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam mempelajari berbagai sejarah kerajaan Indonesia di masa lalu, kita banyak mendapatkan informasinya melalui berbagai sumber sejarah. Termasuk saat kita mempelajari mengenai kerajaan Mataram, beberapa sumber sejarah kerajaan Mataram kuno akan menjadi referensi yang bagus dan menarik.
ADVERTISEMENT
Prasasti Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terletak di daerah Medang I Bhumi Mataram. Kalau diproyeksikan, daerah tersebut saat ini ada di sekitar Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Kerajaan Mataram berdiri sekitar abad ke-8.
Catatan sejarah mengenai berdirinya dan masa-masa kejayaan kerajaan Mataram bisa kita dapatkan dari berbagai sumber sejarah dari kerajaan Mataram Kuno. Ada dua prasasti penting yang menjadi sumber terpercaya, yaitu prasasti Canggal dan prasasti Mantyasih.
Prasasti Canggal
ADVERTISEMENT
Prasasti ini ditulis pada stela batu menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta dan dipandang sebagai pernyataan diri Raja Sanjaya pada tahun 732 sebagai penguasa universal dari Kerajaan Mataram Kuno. pada prasasti Canggal, tercatat bahwa pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Sanaha, anak dari Dewi Parwati.
Prasasti Mantyasih
Prasasti Mantyasih dikenal juga dengan nama Prasasti Balitung atau Prasasti Tembaga Kedu. Mantyasih adalah prasasti berangka dari tahun 907 M yang berasal dari Wangsa Sanjaya, kerajaan Mataram Kuno.
Prasasti bertarikh 828 Saka ini ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah dan memuat daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Balitung. Konon, tujuan pembuatannya adalah sebagai upaya untuk melegitimasi Balitung sebagai pewaris tahta yang sah, sehingga menyebutkan raja-raja sebelumnya yang berdaulat penuh atas wilayah Kerajaan Medang.
ADVERTISEMENT
Menurut Prasasti Mantyasih, pendiri kerajaan Mataram adalah anak dari Sanaha, yaitu Sanjaya. disebutkan pula bahwa desa Mantyasih yang ditetapkan Balitung sebagai desa sima (daerah bebas pajak). Di kampung Meteseh saat ini pun masih terdapat sebuah lumpang batu, yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan sima atau desa perdikan.
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu, Y Sri Pujiastuti dkk, karena lokasinya yang dikelilingi oleh beberapa gunung, menyebabkan pusat kerajaan Mataram kuno mengalami perpindahan ke Jawa Timur karena adanya erupsi gunung berapi.
Dari berbagai catatan sumber sejarah kerajaan Mataram kuno juga diketahui bahwa kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua, yaitu yang bercorak Hindu dan Budhha. Mataram Kuno yang bercorak Hindu meliputi Jawa Tengah bagian utara di bawah pemerintahan Dinasti Sanjaya. Raja-rajanya ialah Panunggalan, Warak, Garung, dan Pikatan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Mataram bercorak Buddha meliputi wilayah Jawa Tengah bagian selatan di bawah pemerintahan Dinasti Syailendra. Raja yang pernah memimpin adalah Indra.
Itulah contoh sumber sejarah kerajaan Mataram kuno. Semoga bermanfaat. (DNR)