Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
3 Contoh Soal Least Cost Combination dan Kunci Jawabannya
14 November 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Least cost combination adalah materi yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro. Salah satu cara memahami materi tersebut adalah dengan mengerjakan contoh soal least cost combination. Materi ini berkaitan erat dengan proses produksi barang. Seperti yang diketahui, produksi merupakan suatu proses menghasilkan barang atau jasa dan meningkatkan nilai guna suatu barang untuk mencukupi kebutuhan manusia. Proses produksi juga bertujuan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yang mana barang-barang ini dapat segera digunakan untuk dikonsumsi oleh manusia. Agar bisa menjamin kegiatan produksi berjalan dengan baik, maka dibutuhkan alat-alat yang yang umumnya disebut dengan sumber daya ekonomi (faktor produksi). Adapun contoh soal least cost combination dapat disimak di artikel ini.
ADVERTISEMENT
Pengertian Least Cost Combination
Mengutip buku Pengantar Ekonomi Mikro oleh Ida Nuraini (2016), least cost combination merupakan suatu upaya menentukan perpaduan input yang membutuhkan biaya terendah jika jumlah produksi yang hendak dihasilkan sudah ditentukan. Sedangkan Isoproduct Curve merupakan kurva yang menentukan hubungan dari berbagai jenis kemungkinan dari kombinasi dua input variabel dengan level input tertentu.
Pengusaha masih bisa menghemat anggaran produksi produk selama nilai input yang disubstitusi masih lebih besar dibanding nilai input yang mensubstitusi. Dengan kata lain, selama DX2.P2 > DX1.P1, maka peralihan DX2 oleh DX1 masih bisa menguntungkan.
Contoh Least Cost Combination
Berikut adalah contoh soal least cost combination yang dapat dipelajari:
1. Sebuah pabrik melakukan produksi dengan menerapkan input L dan K agar bisa menghasilkan produk tertentu. Input L berperan sebagai input variabel, sedangkan input K sebagai input tetap dengan tingkat 20 unit. Adapun persamaan produksi yang dihasilkan yakni: Q = 6L + 20. Tentukanlah jumlah output (Q) yang dihasilkan pada level penggunaan input L sebanyak 10 unit!
ADVERTISEMENT
Q = 6L = 20
L = 10
= 6(10) + 20 = 60 + 20
= 80 unit
2. Sebuah pabrik melakukan produksi dengan menerapkan input L dan K untuk menghasilkan suat produk. Input L berperan sebagai input variabel, sedangkan input K sebagai input tetap dengan tingkat 20 unit. Adapun persamaan produksi yang dihasilkan yakni: Q = 6L + 20. Apabila tenaga kerja yang semula berjumlah 9 menjadi 10, tentukanlah produksi marjinal L(MPᶫ) di tingkat penggunaan input tenaga kerja sebanyak 10 orang.
Jawab:
MPL = ΔQ/ ΔL = Q2 – Q1/L2 – L1
Q = 6L + 20
L1 = 9
Q1 6(9) + 20 = 54 + 20 = 74
ADVERTISEMENT
L2 = 10
Q2 6(10) = 20
60 + 20 = 80
MPL = 80 – 74/10 – 9 = 6
3. Sebuah pabrik melakukan produksi dengan menerapkan input L dan K untuk menghasilkan suat produk. Input L berperan sebagai input variabel, sedangkan input K sebagai input tetap dengan tingkat 20 unit. Adapun persamaan produksi yang dihasilkan yakni: Q = 6L + 20. Apabila tenaga kerja yang semula berjumlah 9 menjadi 10, tentukanlah produksi rata-rata L(MPᶫ) di tingkat pemakaian input L sebanyak 10 unit.
APᶫ = Q/L
Q = 6L + 20
L = 10
= 6(10) + 20 = 80 unit
APᶫ = Q/L = 80/10 =8
Secara umum, least cost combination adalah menentukan gabungan input yang membutuhkan biaya terendah jika jumlah produksi yang ingin dicapai sudah ditentukan. (DLA)
ADVERTISEMENT