3 Jenis Mushaf Al-Quran yang Beredar di Masyarakat

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
14 Januari 2022 17:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mushaf Al-Quran. Foto: freepik.com/meen-na
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mushaf Al-Quran. Foto: freepik.com/meen-na
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sering kali kita mendengar istilah Mushaf Al-Quran. Hal ini tidaklah mengeherankan, sebab mayoritas penduduk Indonesia beragama Muslim. Namun masih banyak umat Islam yang bingung tentang Mushaf dan Al-Quran. Bahkan beberapa menganggap bahwa Al-Quran dan Mushaf merupakan hal yang sama.
ADVERTISEMENT

Mushaf Al-Quran

Banyak ulama yang memberikan penjelasannya terkait dengan Mushaf dan Al-Quran. Namun terdapat satu pendapat yang banyak disetujui banyak ulama, yakni yang dijelaskan oleh seseorang ulama yang bernama Muhammad Ali ash Shabuni dalam karyanya yang berjudul al-Tibyaan Fi Ulum Al Qur’an (1985).
Ilustrasi Mushaf Al-Quran yang beredar di Masyarakat. Foto: freepik.com

3 Jenis Mushaf Al-Quran yang Beredar di Masyarakat

Saat ini berbagai Mushaf Al-Quran yang beredar di tengah masyarakat. Namun secara umum, Mushaf Al-Quran dibagi mejadi 3 jenis.
1. Mushaf Al-Quran Standar Utsmani
Mushaf Al-Quran yang pertama dan banyak dikenal masyarakat luas adalah Mushaf Utsmani. Mushaf Utsmani merpakan Al-Quran yang ditulis pada masa khalifah Utsman bin Affan. Dibentuknya Mushaf Utsmani merupakan bentuk kekhawatiran setelah meninggalnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan banyak para sahabat penghafal Al-Quran yang meninggal dalam perang Yamamah.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, tercetus ide untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran menjadi satu. Maka terbentuklah Mushaf Utsmani.
Namun dalam penulisannya, Mushaf Utsmani masih dalam bentuk gundul atau tanpa harakat. Guna menghindari kesalahan dalam membaca, seorang ahli bahasa yang bernama Abu al Aswad Zalim bin Sufyan Ad-Dhu’ali merumuskan harakat dan titik dalam Mushaf Al-Quran Utsmani berdasarkan atas perintah khalifah Ali bin Abi Thalib.
Sementara di Indonesia sendiri, tata tulis Al-Quran sedikit berbeda dengan Mushaf Utsmani. Hal ini berujuan untuk memudahkan umat Muslim Indonesia dalam membaca ayat-ayat suci Al-Quran.
2. Mushaf Al-Quran Standar Bahriyah
Bagi umat Muslim yang belajar dil lingkungan pondok pesanter, Mushaf Al-Quran yang digunakan adalah Mushaf standar Bahriyah. Mushaf jenis ini ditetapkan menjadi salah satu jenis Mushaf standar Indonesia guna memfasilitasi para santri dan masyatakat yang hendak menghafalkan Al-Quran.
ADVERTISEMENT
3. Mushaf Al-Quran Standar Braille
Mushaf Braille merupakan salah satu varian Mushaf standar Indonesia yang ditulis dengan simbol Braille. Penggunaan Mushaf jenis ini diperuntukkan untuk teman-teman tunanetra atau yang memiliki gangguan pengelihatan.
Terdapat pengecualian dalam penulisan Mushaf Al-Quran standar Braille dengan rasm utsmani, seperti penulisan nun kecil. Pasalnya sistem penulisan Arab Braille tidak menenal huruf kecil besar.
Demikian penjelasan Mushaf Al-Quran dan macam-macam Mushaf Al-Quran yang beredar di masyarakat. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Anda terhadap kitab suci Al-Quran. (MZM)