4 Alasan Mengapa Perbedaan Pendapat Dapat Memicu Ketimpangan

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
22 Mei 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa perbedaan pendapat dapat memicu ketimpangan. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Jopwell
zoom-in-whitePerbesar
Mengapa perbedaan pendapat dapat memicu ketimpangan. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Jopwell
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diskusi dan debat adalah bagian penting dari demokrasi dan sosial. Di dalamnya terdapat perbedaan pendapat yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan masyarakat. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa perbedaan pendapat dapat memicu ketimpangan?
ADVERTISEMENT
Jika tidak dikelola dengan baik, perbedaan pendapat dapat menjadi sumber ketimpangan dalam masyarakat. Sehingga hal tersebut dapat mengacaukan bahkan menghancurkan keharmonisan yang ada di lingkungan bermasyarakat.

Mengapa Perbedaan Pendapat dapat Memicu Ketimpangan? Ini 4 Alasannya

Mengapa perbedaan pendapat dapat memicu ketimpangan. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Jopwell
Mengutip dari buku Kode Etik Hakim, Wildan Suyuthi, (2013), berdasarkan sejarah, banyak sekali sebuah kejayaan negara mengalami ketimpangan bahkan kemunduran karena perbedaan pendapat. Mengapa perbedaan pendapat dapat memicu ketimpangan?
Ada beberapa alasan terjadinya hal tersebut. Berikut beberapa alasannya.

1. Kurangnya Pemahaman dan Toleransi

Ketika individu atau kelompok gagal memahami sudut pandang orang lain, maka cenderung lebih mudah menghakimi dan menolak pendapat yang berbeda. Hal ini sering kali berakar pada misinterpretasi dan stereotip yang salah.
Misinterpretasi ini dapat menyebabkan polarisasi, di mana kelompok-kelompok yang berbeda pandangan semakin menjauh satu sama lain. Polarisasi memperkuat ketidakpercayaan dan permusuhan, yang pada akhirnya memperburuk ketimpangan sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat yang kurang toleran, perbedaan pendapat bisa berujung pada konflik yang berkepanjangan dan memecah belah komunitas.

2. Ketidaksetaraan dalam Akses Informasi dan Sumber Daya

Akses yang tidak merata terhadap informasi dan sumber daya juga dapat memperkuat ketimpangan. Orang yang memiliki akses lebih baik terhadap informasi, pendidikan, dan sumber daya cenderung mendominasi diskusi dan memaksakan pendapatnya.
Ketimpangan ini membuat suara dari kelompok yang kurang beruntung sulit didengar dan diakui. Selain itu, pengetahuan yang tidak seimbang membuat kelompok dengan akses terbatas tidak mampu berpartisipasi secara efektif dalam diskusi.

3. Diskriminasi dan Prasangka

Diskriminasi berdasarkan ras, agama, gender, atau identitas lainnya dapat membungkam suara-suara penting dalam masyarakat. Ketika individu merasa tidak aman atau tidak dihargai dalam mengungkapkan pendapat, eksklusi sosial terjadi.
Diskriminasi yang terus-menerus memperkuat ketimpangan struktural, karena kelompok minoritas tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan yang berdampak pada kehidupan.
ADVERTISEMENT

4. Kegagalan untuk Mencapai Kompromi

Kegagalan dalam mencapai kompromi sering kali menyebabkan kebuntuan dalam proses pengambilan keputusan. Ketika perbedaan pendapat tidak dapat diselesaikan dengan baik, keputusan akhir biasanya hanya mencerminkan pandangan kelompok yang lebih kuat.
Hal ini mengabaikan kebutuhan dan kepentingan kelompok yang lebih lemah atau kurang berpengaruh. Kebuntuan tidak hanya menghambat kemajuan tetapi juga memperburuk ketimpangan, karena yang diperlukan untuk memperbaiki tidak pernah terwujud.
Itulah alasan mengapa perbedaan pendapat dapat memicu ketimpangan. Untuk mencegah hal ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi, memastikan akses informasi dan mengatasi diskriminasi. (RIZ)