4 Fakta Unik Tingkatan Marga di Korea sebagai Bagian dari Budaya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
19 Juli 2022 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi marga di Korea. sumber foto : https://www.pexels.com/photo/gyeongbokgung-palace-south-korea-380707/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi marga di Korea. sumber foto : https://www.pexels.com/photo/gyeongbokgung-palace-south-korea-380707/
ADVERTISEMENT
Anda yang menyukai budaya Korea pasti menyadari bahwa ternyata ada tingkatan marga di Korea. Marga-marga ini bisa Anda ketahui dari nama-nama pemeran film Korea atau penyanyinya.
ADVERTISEMENT
Nama keluarga atau yang Anda kenal dengan sebutan marga adalah nama yang digunakan untuk menunjukkan asal seseorang. Marga dapat ditemukan di berbagai kebudayaan dunia dengan keunikannya masing-masing, contohnya di Indonesia dan juga Korea.

4 Fakta Unik Tingkatan Marga di Korea

Ada beberapa fakta unik mengenai tingkatan marga di Korea yang rasanya perlu Anda ketahui.
1. Marga Korea Ada di Depan Nama dan Memiliki Makna Khusus
Di Indonesia atau berbagai negara lainnya, marga terletak di belakang nama. Namun, berbeda halnya dengan tingkatan marga di Korea yang terletak di depan nama panggilan.
Setiap marga di Korea memiliki makna khusus. Contohnya, marga Kim yang berarti “emas”, Lee bermakna “Pohon Plum”, Choi berarti “gunung”, Bae berarti “Inspirasi”, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
2. Awalnya Hanya Digunakan Bangsawan
Dulu, Korea masih memiliki sistem kasta. Saat itu, marga hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan dan aristokrat. Marga Kim, Lee, dan Park adalah tingkatan marga di Korea yang paling dihormati saat itu karena hanya disandang oleh keluarga terpandang.
Pada 1894, sistem kasta yang ada di Korea dihapuskan dan peraturan sensus pada tahun 1904 mewajibkan semua orang untuk mendaftarkan marganya.
Ilustrasi marga di korea. sumber foto : https://unsplash.com/@petukhova
3. Marga yang Paling Banyak Ditemui
Seperti dikutip dari Majalah Akses Edisi ke-30: Menggandeng Negeri Kangguru, Direktorat Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri, 2014, marga Kim diketahui menjadi tingkatan marga di Korea yang paling populer. Disusul marga Lee, Park, Choi, dan Jung. Kelima marga tersebut secara umum diakumulasikan mencapai 54 persen populasi masyarakat Korea.
ADVERTISEMENT
Marga Kim adalah marga yang sangat populer di Korea. Persentase jumlah warga Korea yang menggunakan marga Kim sekitar 21.6% dari total keseluruhan.
Marga Lee juga banyak mendominasi nama masyarakat di Korea. Marga Lee bahkan dicatat sebagai marga dengan populasi terbesar kedua setelah marga Kim.
Tingkatan marga di Korea selanjutnya adalah Park, Marga ini memiliki arti “labu botol” atau “bersinar” dan digunakan oleh sekitar 4 juta warga di Korea.
Choi atau biasa dilafalkan dengan “Chwe”, memiliki makna “gunung” atau bisa diartikan sebagai sesuatu yang mulia.
Marga Korea dengan nama Jeong memiliki arti dan dimaknai sebagai “ketenangan”.
4. Marga yang Paling Jarang Ditemui
ADVERTISEMENT
Nyatanya, ada tingkatan marga di Korea yang jarang ditemui, yaitu Hwangmok. Marga ini menjadi marga yang paling jarang dipakai oleh masyarakat.
Selain itu, terdapat beberapa marga lain seperti Wan, Eogeum, Ban, Nahn, San, Ta, dan Deungjeong yang juga jarang ditemukan di Korea Selatan.
Demikian penjelasan singkat mengenai penggunaan tingkatan marga di Korea dan fakta-fakta unik di baliknya. (DNR)