Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Hal yang Menjadi Penyebab Adanya Tumila pada Kasur
15 Januari 2023 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tumila atau kutu busuk pada kasur adalah salah satu jenis serangga pengganggu. Bahkan, tidak hanya mengganggu, kutu busuk ini dapat menimbulkan luka-luka yang disertai dengan rasa gatal pada kulit manusia.
ADVERTISEMENT
Priyatna (2011: 2) dalam bukunya yang berjudul Everything’s Gonna Be Alright menjelaskan bahwa,
Yups! Itu artinya, kepinding atau tumila dapat menghisap darah manusia. Rasanya mungkin tidak sesakit gigitan semut besar. Pasalnya, banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa ia telah digigit oleh tumila.
Mereka yang digigit oleh tumila, biasanya akan memiliki bekas luka berupa bentol dalam jumlah banyak dengan rasa gatal serta panas. Walaupun lukanya akan pulih dalam waktu dua minggu, luka akibat gigitan tumila pun dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Adapun beberapa gejala infeksi yang mungkin muncul, antara lain:
ADVERTISEMENT
Sebaiknya, saat kulit sudah terasa tidak nyaman, segera periksa ke dokter untuk penanganan lebih cepat dan tepat pada bekas gigitan tumila. Nah, daripada terkena serangan tumila, lebih baik kita mencari tahu tentang penyebab tumila pada Kasur.
Ketika mengetahui penyebabnya, kita menjadi tahu cara untuk mencegah datangnya tumila bukan? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
4 Penyebab Munculnya Tumila pada Kasur
Tumila atau kutu busuk adalah serangga yang muncul di tempat yang kotor. Jadi, lingkungan yang kotor tentu memiliki potensi untuk menjadi tempat tumila tumbuh dan berkembang. Berikut adalah 4 penyebab munculnya tumila pada kasur.
ADVERTISEMENT
1. Jarang Mengganti Seprai
Seprai termasuk sarung bantal, sarung guling, dan selimut adalah benda yang wajib diganti. Seprai perlu diganti setiap satu minggu sekali. Namun, bila seprai terkena kotoran seperti ompol, seprai harus diganti saat itu juga. Pasalnya, lembap akibat ompol dapat memicu perkembangbiakan tumila serta tungau pada kasur.
2. Jarang Menjemur Kasur
Jarang menjemur kasur juga menjadi salah satu faktor yang sering memicu munculnya tumila. Menjemur kasur diperlukan agar kasur tidak lembap. Selain menjemur kasur, menyedot debu pada kasur dengan vacuum cleaner pun dapat dilakukan untuk mencegah berkembangnya tumila.
3. Sering Menumpuk Benda Lembap di Kasur
Menumpuk benda lembap pada kasur juga dapat memicu berkembangnya tumila, jamur, serta tungau. Contoh benda-benda yang sebaiknya tidak diletakkan di kasur, yaitu pakaian kotor, handuk basah, dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
4. Jarang Membersihkan Kamar
Selain jarang membersihkan kasur, seperti mengganti seprai dan sebagainya, jarang membersihkan kamar pun dapat membuat serangga-serangga tumbuh dan berkembang. Ketika kamar jarang dibersihkan, serangga pengganggu, seperti tumila dan kecoak tentu akan betah berada di kamar.
Itulah empat penyebab yang sering memicu munculnya tumila pada kasur. Jadi. daripada kena tumila lebih baik rajin membersihkan kamar bukan? (AA)