Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Golongan Darah O yang Memiliki Banyak Keistimewaan
2 Juni 2022 23:18 WIB
·
waktu baca 8 menitDiperbarui 19 Juni 2023 16:11 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembahasan mengenai golongan darah selalu menarik perhatian banyak orang. Seperti yang diketahui, golongan darah di dunia ini terbagi menjadi 4 jenis, yakni A, B, AB, dan O. Lalu, apa itu golongan darah O positif?
ADVERTISEMENT
Secara umum, golongan darah terjadi karena berbagai jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel pada darah merah. Klasifikasi golongan darah didasarkan pada sel darah yang membawa antigen tertentu yang bernama isoglutinogen.
Namun, apakah Anda mengetahui bahwa golongan darah O menjadi golongan yang banyak dimiliki manusia? Di sisi lain, terdapat banyak sekali fakta golongan darah O. Apa sajakah itu? Simak pembahasan berikut.
5 Fakta Golongan Darah O yang Memiliki Banyak Keistimewaan
Dikutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Golongan Darah O karya Muhamad Ridwan (2017), menurut teori evolusi, manusia yang hidup sekitar 50.000-25.000 SM memiliki golongan darah O.
Kemudian berkembangnya golongan darah A dan B diakibatkan oleh pola kehidupan manusia dari berburu dan mengumpulkan menjadi masyarakat agraris yang cenderung menetap sekalipun pada akhirnya mereka melakukan kegiatan ladang berpindah-pindah.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi golongan darah pertama manusia, ternyata banyak ditemukan fakta lainnya mengenai golongan darah O, yakni:
1. Golongan Darah Paling Dibutuhkan
Golongan darah O merupakan satu-satunya golongan yang darahnya tidak mengandung antigen. Hasilnya adalah golongan darah O menyebabkan reaksi transfusi.
Maka dari itu, seseorang yang memiliki golongan darah ini dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan. Hal inilah yang membuat golongan darah O disebut sebagai golongan darah universal.
2. Resiko Penyakit Jantung Rendah
Berdasarkan studi yang diadakan Harvard School of Public Health, orang dengan golongan darah O memiliki risiko 23% lebih rendah terkena serangan jantung dibandingkan golongan darah lainnya. Namun harus diikuti dengan pola hidup sehat.
3. Memiliki Dua Jenis Golongan Darah
Tahukah Anda bahwa golongan darah O terdiri dari dua macam? Golongan darah tersebut terkait dengan rhesus. Sehingga, golongan darah O terdiri dari golongan darah O positif dan O negatif.
ADVERTISEMENT
4. Lebih Kebal Terhadap Paparan Virus Covid-19
Berdasarkan dua studi terbaru yang diadakan oleh negara Denmark dan Kanada mengatakan bahwa golongan darah O lebih kecil kemungkinannya terpapar Covid-19.
5. Rentan Terhadap Penyakit Lain
Meskipun lebih kebal terhadap penyakit jantung dan paparan Covid-19, namun golongan darah O lebih rentan terhadap penyakit lainnya.
Menurut sebuah teori, orang dengan golongan darah O lebih rentan terhadap infeksi bakteri, seperti kolera, gondok, dan tuberkulosis. Namun risiko ini mengikuti bagaimana pola hidup yang dijalankan.
Penemu Golongan Darah
Siapakah tokoh yang berjasa menemukan golongan darah? Penemu golongan darah adalah Karl Landsteiner, seorang dokter asal Austria.
Landsteiner lahir di Wina, Austria, pada 14 Juni 1868. Ayahnya, Leopold Landsteiner adalah seorang jurnalis ternama dan pemilik penerbit surat kabar yang meninggal ketika ia masih berusia enam tahun. Landsteiner kemudian dibesarkan oleh ibunya, Fanny Hes.
ADVERTISEMENT
Lansteiner belajar ilmu kedokteran di Universitas Wina dan lulus pada tahun 1891. Pengetahuannya mengenai kimia diperolehnya selama lima tahun berikutnya di Laboratorium Hantzsch di Zunich, Laboratorium Emil Fischer di Wurzburg, dan Laboratorium E Bambebger di Munich.
Setelah puas menimba ilmu tentang kimia di tiga laboratorium tersebut, ia kembali ke Wina dan bekerja di Rumah Sakit Umum Wina.
Dikutip dari 105 Tokoh Penemu dan Perintis Dunia oleh Badiatul Muchlisin Asti, dkk., (2009: 182), pada tahun 1896, Lansteiner menjadi asisten Max von Gruber di Institut Higiene di Wina.
Sejak saat itu, ia tertarik pada mekanisme kekebalan dan sifat antibodi. Sejumlah penemuannya di bidang anatomi patologi, histologi, dan imunologi dipublikasikan hingga tahun 1919.
ADVERTISEMENT
Penemuan Lansteiner yang terkenal adalah tentang golongan darah pada 1901. Karena penemuannya ini, ia dianugerahi Hadiah Nobel untuk Fisiologi dan Kedokteran pada 1930.
Berdasarkan penemuannya, Lansteiner mengklasifikasi golongan darah manusia menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai sistem ABO, yaitu golongan darah A, B, dan O.
Bagaimana dengan golongan darah AB? Golongan darah AB ditemukan oleh Alfred von Decastello dan Andriano Sturli yang merupakan kolega Landsteiner. Meski telah ditemukan antara tahun 1901-1903, temuan ini baru mendapat perhatian publik pada tahun 1909.
Lansteiner menikah dengan Helen Wlasto pada 1916 dan dikaruniai seorang putra. Lansteiner meninggal dunia pada 24 Juni 1943 akibat serangan jantung. Untuk mengenang jasanya, hingga kini hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Donor Darah Sedunia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Seseorang Bisa Memiliki Golongan Darah O?
Golongan darah ditentukan oleh kombinasi gen yang diwarisi dari kedua orang tua. Menurut Penn Medicine, setiap anak dapat memiliki golongan darah O jika kedua orang tuanya mempunyai golongan darah A, B atau O.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang bisa memiliki golongan darah O, yaitu:
1. Kedua Orang Tua Golongan Darah A atau B
Jika kedua orang tua memiliki golongan darah A atau B, ada kemungkinan anak mereka memiliki golongan darah A, B, AB, atau O. Ini tergantung pada kombinasi genetik yang diwariskan kepada anak.
Misalnya, jika kedua orang tua memiliki golongan darah A, anak mereka dapat memiliki golongan darah A atau O. Begitu pula dengan orang tua yang keduanya memiliki golongan darah B, maka dapat mempunyai anak dengan golongan darah B atau O.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diketahui jika salah satu atau kedua orang tua berdarah AB, anak tidak akan memiliki golongan darah O.
2. Kedua Orang Tua Golongan Darah O
Jika kedua orang tua memiliki golongan darah O, anak mereka juga akan memiliki golongan darah O. Ini disebabkan oleh fakta bahwa gen O adalah resesif, yang berarti gen tersebut hanya muncul jika tidak ada pewarisan gen A atau B yang dominan.
Selain itu, ada juga faktor Rh dalam golongan darah. Jika seseorang memiliki golongan darah O positif, itu berarti mereka memiliki golongan darah O dan juga faktor Rh positif.
Jika seseorang memiliki golongan darah O negatif, itu berarti mereka memiliki golongan darah O tetapi faktor Rh negatif.
Penyakit Terkait Golongan Darah O
Menurut National Institute of Health, meskipun golongan darah tidak sepenuhnya menentukan risiko terkena penyakit, ada beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara golongan darah O dengan kondisi kesehatan tertentu, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Penyakit Jantung
Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara golongan darah O dan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Orang dengan golongan darah ini cenderung memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih rendah, sehingga dapat mengurangi risiko pengerasan pembuluh darah.
Namun, ini bukan jaminan bahwa individu dengan golongan darah O sepenuhnya terhindar dari penyakit jantung. Tetaplah menjaga gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan rutin memeriksakan kondisi jantung.
2. Malaria
Golongan darah O diketahui lebih rendah terkena infeksi malaria dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Nyamuk Anopheles, penyebab penyakit malaria, cenderung kurang tertarik pada darah golongan darah O.
3. Bisul
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara golongan darah O dan risiko lebih tinggi terkena bisul. Bakteri Helicobacter pylori, yang bertanggung jawab untuk sebagian besar kasus bisul, diketahui lebih sulit menempel pada lapisan lendir perut orang dengan golongan darah O.
ADVERTISEMENT
Namun, faktor-faktor lain, seperti pola makan, stres, dan kebiasaan merokok, juga berperan dalam risiko terkena bisul. Karenanya, penting menjaga gaya hidup sehat untuk mencegah bisul.
4. Umur Panjang
Sebuah studi menunjukkan bahwa pemilik golongan darah O mungkin mempunyai harapan hidup yang lebih lama dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Meskipun hubungan ini masih dalam tahap penelitian, beberapa teori mengemukakan bahwa golongan darah O memiliki umur lebih panjang. Ini karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dan risiko lebih rendah terhadap beberapa penyakit kronis.
5. Kesuburan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan golongan darah O memiliki kualitas sel telur yang lebih baik. Sel telur yang berkualitas baik dapat meningkatkan kesuburan dan peluang keberhasilan dalam mencapai kehamilan.
ADVERTISEMENT
6. Reumatik Autoimun
Golongan darah O dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena beberapa jenis penyakit reumatik autoimun, seperti arthritis rheumatoid. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik golongan darah O dapat mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
Namun, penting untuk diingat bahwa faktor genetik hanya menjadi salah satu dari banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko penyakit autoimun.
7. Penyakit Hashimoto
Penyakit Hashimoto adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme.
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara golongan darah O dan risiko yang lebih rendah terkena penyakit Hashimoto.
Tips Kesehatan untuk Golongan Darah O
Dikutip dari Healthline, berikut adalah beberapa tips kesehatan yang dapat diterapkan oleh individu dengan golongan darah O.
ADVERTISEMENT
1. Konsumsi Makanan Kaya Protein
Seseorang dengan golongan darah O disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya protein. Protein hewani, seperti daging tanpa lemak, ikan, dan unggas, dapat menjadi sumber utama protein Anda.
Protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, menjaga kekebalan tubuh yang sehat, serta memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Pastikan untuk memilih sumber protein yang rendah lemak untuk menjaga kesehatan jantung.
2. Batasi Konsumsi Karbohidrat Rendah Nutrisi
Pemilik golongan darah O disarankan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat, seperti gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Karbohidrat ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah pencernaan pada beberapa individu dengan golongan darah O.
3. Hindari Produk Susu dan Kafein
Produk susu dan kafein sebaiknya dihindari oleh individu dengan golongan darah O. Beberapa orang dengan golongan darah ini mungkin memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap produk susu, sehingga mengonsumsinya dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau reaksi alergi.
ADVERTISEMENT
Pilihlah alternatif susu nabati yang rendah laktosa, seperti susu almond atau susu kedelai, dan konsumsilah minuman non-kafein, seperti teh herbal atau air putih.
4. Olahraga secara Teratur
Olahraga merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Beberapa pilihan olahraga yang dapat dilakukan orang berdarah O adalah bersepeda, berenang, lari, jalan cepat, dan mendaki bukit.
Jenis olahraga tersebut dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, menguatkan otot, serta meningkatkan kekuatan dan stamina.
5. Kelola Stres dengan Baik
Stres dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi individu dengan golongan darah O yang cenderung lebih rentan terhadap stres. Karenanya, sangat penting untuk mengelola stres dengan baik.
Temukan cara yang efektif untuk mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, teknik pernapasan, atau aktivitas relaksasi lainnya. Cobalah untuk menemukan kegiatan yang dapat membantu Anda menghilangkan stres.
ADVERTISEMENT
Apa pun golongan darah Anda, tetap saja pengaruh utamanya adalah pola hidup. Apabila pola hidupnya sehat, peluang tertimpa sebuah penyakit akan lebih rendah.
(MZM & SFR)