Konten dari Pengguna

5 Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Pernapasan pada Manusia

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Agustus 2023 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Frekuensi Pernapasan akan Meningkat pada Kondisi                    Sumber Unsplash/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Frekuensi Pernapasan akan Meningkat pada Kondisi Sumber Unsplash/Getty Images
ADVERTISEMENT
Intensitas memasukkan dan mengeluarkan udara pernapasan sering disebut dengan frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan akan meningkat pada kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
Kemampuan memasukkan dan mengeluarkan udara pernapasan setiap manusia berbeda-beda. Pada umumnya, manusia dapat menghirup dan melepaskan udara pernapasan antara 16-18 kali dalam satu menit.

Frekuensi Pernapasan akan Meningkat pada Kondisi Tertentu

Ilustrasi Frekuensi Pernapasan akan Meningkat pada Kondisi Sumber Unsplash/Real People Group
Kecepatan frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan buku Biologi SMA/MA Kelas XI (Diknas), Gunawan Susilowarno, Umiyati (2007:203), frekuensi pernapasan akan meningkat pada kondisi berikut ini.

1. Usia

Semakin tua usia seseorang, frekuensi pernapasannya semakin rendah. Hal ini terjadi karena adanya penurunan proporsi kebutuhan energinya.

2. Jenis Kelamin

Umumnya, laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak. Hal itu mengakibatkan frekuensi pernapasannya lebih cepat.
Dengan banyaknya udara pernapasan yang masuk ke dalam sel-selnya, maka akan lebih banyak energi yang dihasilkannya, sehingga laki-laki lebih tahan dan kuat dalam bekerja.
ADVERTISEMENT

3. Suhu Tubuh

Di kondisi lingkungan yang panas, tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil. Untuk itu, tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan suhu tubuh.
Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen, sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekuensi pernapasan.

4. Posisi Tubuh

Posisi tubuh berpengaruh terhadap beban otot pada sebagian organ tubuh kita. Otot pada organ tubuh dapat mempertahankan posisi tubuh tertentu untuk menyesuaikan kebutuhan energinya.
Energi dihasilkan dengan bantuan oksigen dalam peristiwa respirasi. Dengan posisi tubuh tertentu, dibutuhkan energi yang lebih banyak sehingga akan meningkatkan frekuensi pernapasan.

5. Kegiatan Tubuh

Orang yang melakukan pekerjaan lebih berat membutuhkan energi lebih banyak dari yang lain. Energi dihasilkan dengan bantuan oksigen dalam peristiwa respirasi.
ADVERTISEMENT
Aktivitas atau kegiatan tubuh yang berlebih akan meningkatkan frekuensi pernapasan. Begitu pun saat sedang melakukan kegiatan olahraga.
Pernapasan adalah serangkaian aktivitas pengambilan dan pengeluaran udara yang dilakukan oleh alat-alat pernapasan. Frekuensi pernapasan akan meningkat pada kondisi suhu panas, usia, dan saat melakukan kegiatan dengan banyak energi.(DK)