5 Macam Kain Tradisional Asal Indonesia

Ilustrasi jelaskan tentang kain tradisional indonesia. Sumber: pexels/john bastian

Indonesia ini sangat kaya akan ragam kain tradisional. Jika diminta untuk jelaskan tentang kain tradisional indonesia, paling tidak sebagai masyarakat harus tahu beberapa macam kain yang terkenal.

Kebanyakan dari ratusan suku yang ada di kepulauan Indonesia ini memiliki kain tradisionalnya sendiri. Kadang hanya merupakan variasi motif atau warna dominan, tetapi lebih sering berupa kain tradisional yang dapat diidentifikasikan dengan daerah tertentu.

Jelaskan tentang Kain Tradisional Indonesia!

Ilustrasi jelaskan tentang kain tradisional indonesia. Sumber: pexels/tamanna rumee

Berbicara mengenai kain tradisional Indonesia biasanya akan langsung mengarah kepada batik, kain yang dihasilkan dengan teknik rintang warna dengan menggunakan malam.

Walaupun batik dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, kain tradisional ini telah diakui dunia mengalami puncak pengembangannya di Indonesia. UNESCO telah mengakui batik sebagai warisan tak benda manusia sejak tahun 1979.

Mengutip buku Pesona Padu Padan Wastra Indonesia, Perkumpulan Wastra Indonesia (2019), batik bukanlah satu-satunya kain tradisional di Indonesia. Berbagai tenun sederhana sampai yang rumit dapat ditemui dalam khazanah kain tradisional Indonesia.

Jika diminta untuk jelaskan tentang kain tradisional indonesia. Kain tradisional Indonesia apabila ditelusuri dari penghujung barat sampai daerah paling timur rangkaian kepulauan Nusantara, tak akan cukup seribu kata menggambarkan kekayaan kain tradisional yang ada.

Berikut beberapa macam kain tradisional asal Indonesia yang cukup terkenal.

1. Lurik Yogyakarta

Kain yang dibuat dengan cara ditenun ini memiliki motif garis-garis yang searah. Kain tradisional ini dibuat dari serat kapas, serat kayu, serat sutera, atau serat sintesis. Untuk kain tenun tradisional, biasanya masih dibuat menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Alat ini masih menggunakan tenaga manusia dimana pengrajin akan memintal serat dengan tangan. Kain lurik biasanya digunakan untuk upacara adat. Misalnya, saja saat acara mitoni atau labuhan.

2. Tenun Lombok

Kain ini banyak dicari karena proses pembuatannya yang istimewa. Kain tenun Lombok diproses dengan waktu yang berhari-hari, menghasilkan kain dengan nilai estetik yang tinggi.

Karena prosesnya yang membutuhkan keuletan tinggi dan dibuat dengan tradisional. Kain tenun Lombok ini banyak diburu oleh kolektor dan wisatawan.

3. Endek Bali

Kain ini mulai berkembang sejak tahun 1985 pada masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel Klungkung, Bali. Nama Endek diambil dari kata "endek" yang berarti diam atau tetap dan tidak berubah warnanya.

Proses pembuatannya, benang diikat dan dicelupkan pada pewarna, benang tersebut warnanya tidak berubah. Kain endek digunakan untuk upacara keagaam ataupun kegiatan sosial tergantung motif yang dipakai.

4. Sasirangan Banjar

Kalimantan Selatan memiliki kain tradisional yang cukup terkenal karena sudah ada sejak abad ke-12. Kain ini merupakan hasil karya Patih Lambung Mangkurat setelah beliau bertapa selama 40 hari 40 malam.

Banyak yang percaya bahwa kain ini dapat digunakan untuk mengobati orang sakit dan mengusir roh jahat. Ada tiga jenis motif utama yang dikenal masyarakat dalam membuat kain Sasirangan, yakni motif lajur, ceplok, dan variasi.

5. Songket Minangkabau

Suku Minang tidak akan terpisahkan dengan kain songket. Kain ini sudah ada sejak lama dan digunakan untuk berbagai upacara adat.

Motif-motif Songket Minangkabau hadir dalam wujud simbol alam, terutama tumbuhan. Contohnya beberapa motif Songket Minangkabau adalah Bungo Malur, Kudo-Kudo, Kain Balapak Gadang, Pucuak Ranggo Patai, Pucuak Jawa, dan lain-lain.

Baca Juga: Pengertian dan Teknik dalam Ecoprint untuk Membuat Motif Kain

Demikian uraian jawaban untuk pertanyaan yang meminta untuk jelaskan tentang kain tradisional indonesia. Semoga informasi ini dapat menggugah kecintaan terhadap kain Indonesia. (ARD)