Konten dari Pengguna

5 Strategi Pembelajaran dalam PJOK dari Guru untuk Siswanya

Berita Terkini
Penulis kumparan
29 Februari 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Strategi pembelajaran dalam PJOK - Sumber: pixabay.com/stefan_schranz
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Strategi pembelajaran dalam PJOK - Sumber: pixabay.com/stefan_schranz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Strategi pembelajaran dalam PJOK diperlukan oleh para guru untuk mempermudah proses pembelajaran siswanya. Meskipun menyehatkan dan terlihat menyenangkan, nyatanya ada sebagian siswa yang mungkin kurang menyukai materi olahraga.
ADVERTISEMENT
Itualah sebabnya, guru sebaiknya mengatur dan menetapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Bukan hanya menyesuaikan dengan kurikulum yang ada.

Berbagai Strategi Pembelajaran dalam PJOK

Ilustrasi Strategi pembelajaran dalam PJOK - Sumber: pixabay.com/steveriot1
Strategi pembelajaran yang baik dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran jasmani dan olahraga.
Berdasarkan buku Kartu Pengukuran Kompetensi Siswa SD pada Pembelajaran PJOK, Taufiq Hidayat, 2022, strategi pembelajaran di suatu sekolah bisa saja tidak sama dengan sekolah lainnya. Tapi, secara umum inilah beberapa strategi pembelajaran dalam PJOK yang direkomendasikan:

1. Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching)

Pengajaran interaktif adalah saat guru memandu siswa untuk melakukan tugas atau aktivitas tertentu, siswa secara aktif terlibat melaksanakannya. Guru memberikan arahan, contoh, atau petunjuk kepada siswa, yang kemudian melakukan tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, guru akan mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan umpan balik, serta mengembangkan materi pelajaran lebih lanjut. Umumnya, seluruh siswa mengerjakan tugas yang sama atau dalam kerangka tugas yang serupa.

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Dalam pembelajaran kooperatif, siswa dikelompokkan berdasarkan berbagai faktor seperti kemampuan atau kebutuhan sosial mereka. Keberhasilan kelompok dinilai berdasarkan seberapa baik mereka bekerja sama dalam menyelesaikan tugas tertentu.

3. Pengajaran Berpangkalan (Station Teaching)

Pengajaran berpangkalan adalah ketika guru mengatur lingkungan pembelajaran. Sehingga dua atau lebih tugas bisa dilakukan secara bersamaan di ruangan yang sama.
Biasanya, setiap tugas dilakukan di pangkalan yang berbeda, sehingga setiap tugas memiliki pangkalannya masing-masing. Siswa berputar dari satu pangkalan ke pangkalan lain.

4. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)

Strategi kognitif dirancang untuk melibatkan siswa secara kognitif dalam materi pelajaran. Caranya adalah dengan menyajikan tugas-tugas yang dapat memicu pemikiran mereka.
ADVERTISEMENT
Meliputi gaya pemecahan masalah, penemuan terbimbing, dan gaya lain yang memerlukan fungsi kognitif anak, seperti pembelajaran penemuan. Strategi ini mengharuskan siswa merumuskan respons sendiri tanpa hanya meniru apa yang diajarkan guru sebelumnya.

5. Pengajaran Sesama Teman (Peer Teaching)

Pengajaran sesama teman adalah strategi saat guru memindahkan tanggung jawab pengajaran kepada siswa. Biasanya, strategi ini digunakan bersamaan dengan strategi lain tetapi dapat dieksplorasi secara terpisah.
Siswa yang berperan sebagai pengajar memberikan arahan kepada siswa lain. Tidak hanya berhadapan dengan satu siswa, melainkan dapat melibatkan sekelompok siswa.
Setiap siswa memiliki gaya belajar dan kebutuhan pembelajaran yang berbeda. Dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran dalam PJOK, guru dapat lebih baik mengakomodasi kebutuhan dan gaya belajar beragam siswa, khususnya untuk materi PJOK. (DNR)
ADVERTISEMENT