6 Contoh Hewan yang Berkembang Biak dengan Partenogenesis

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
16 Desember 2022 20:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Berilah contoh hewan yang berkembang biak dengan partenogenesis, sumber foto (Ed Van) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berilah contoh hewan yang berkembang biak dengan partenogenesis, sumber foto (Ed Van) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berilah contoh hewan yang berkembang biak dengan partenogenesis! Partenogenesis adalah salah satu cara reproduksi aseksual yang terjadi pada beberapa jenis hewan. Secara umum, partenogenesis merupakan sistem reproduksi yang menghasilkan keturunan tanpa terjadinya perkawinan antara jantan dan betina. Jadi, gamet betina memiliki peran maksimal dalam menghasilkan keturunan tanpa dibuahi oleh sperma jantan.
ADVERTISEMENT
Namun, hanya segelintir hewan yang mengalami perkembangbiakan dengan metode aseksual ini. Lalu, apa saja hewan yang mengalami partenogenesis dalam berkembang biak? Simak jawabannya di artikel ini.

Contoh Hewan yang Mengalami Partenogenesis

Ilustrasi contoh hewan yang berkembang biak dengan partenogenesis. Sumber foto : unsplash.com
Mengutip buku Modul Perkembangan Hewan oleh Irdalisa (2022), reproduksi aseksual dengan cara partenogenesis adalah pertumbuhan embrio tanpa fertilisasi oleh pejantan. Partenogenesis terjadi pada beberapa jenis hewan secara alami. Adapun jenis-jenis hewan yang mengalami partenogenesis di antaranya sebagai berikut:

1. Lebah Afrika Selatan

Cape bee merupakan lebah Afrika Selatan yang dapat melakukan reproduksi melalui proses thelytoky. Thelytoky adalah bentuk partenogenesis yang memungkinkan lebah pekerja untuk meletakkan diploid.
Anak lebah yang dihasilkan akan selalu berjenis kelamin betina dan lahir tanpa sel telur, sehingga tidak perlu dibuahi.
ADVERTISEMENT

2. Laba-laba Goblin

Laba-laba goblin merupakan jenis laba-laba yang dapat melakukan reproduksi dengan dirinya sendiri. Ukuran laba-laba ini cukup kecil, yakni sekitar 1 hingga 3 milimeter.
Setiap bibit yang dihasilkan akan selalu menunjukkan tingkat kesuburan yang rendah, tetapi spesies tersebut dapat terus bereproduksi dengan keragaman genetik yang bervariasi.

3. Kutu Air

Kutu air merupakan krustasea pertama yang mempunyai semua genom secara urut. Kutu jenis ini mempunyai kemampuan reproduksi melalui proses parthenogenesis siklis.
Metode ini membuat kutu air dapat bergantian model reproduksi dalam bentuk seksual maupun aseksual.

4. Siput Air Tawar

Siput air tawar bereproduksi dengan dua cara, yakni partenogenetik dan ovovivipar. Dengan kata lain, embrio mereka tidak ditinggalkan oleh betina hingga mereka siap untuk menetas.
Hasil yang sering terjadi adalah bekicot mereproduksi dirinya sendiri dan keturunannya juga mampu bereproduksi dengan cepat. Hal inilahnyang membuat siput air tawar sering mengalami ledakan populasi.
ADVERTISEMENT

5. The New Mexico Whiptail

Hewan yang satu ini merupakan contoh partenogenesis yang cukup menarik karena seluruh spesiesnya sama sekali tidak mempunyai pejantan.
Betina yang membentuk populasi whiptail bisa membuat empat telur tanpa pembuahan pada musim panas. Selanjutnya, telur-telur tersebut menetas dua bulan kemudian yang menjadi betina baru dalam populasi whiptail.

6. Kalkun

Kalkun dapat bereproduksi melalui cara perkembangbiakan partenogenesis ketika betina dipisah dari populasi pejantan. Namun, hal menarik dari kalkun betina adalah lebih sering berkembang biak secara aseksual saat disatukan dalam satu kandang bersama pejantan.
Contoh hewan aseksual yang disebutkan di atas memiliki keunikan tersendiri dari segi sistem reproduksi. Meskipun tanpa dibuahi oleh pejantan, namun binatang tersebut tetap dapat berkembang biak dan menghasilkan keturunan untuk melanjutkan eksistensi spesiesnya. (DLA)
ADVERTISEMENT