Konten dari Pengguna

6 Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah kepada Perpecahan

Berita Terkini
Penulis kumparan
7 Oktober 2022 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan, sumber foto (Christina Wocinte) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan, sumber foto (Christina Wocinte) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
Interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan merupakan jenis interaksi yang patut diwaspadai karena memiliki banyak dampak negatif. Namun, sayangnya interaksi jenis ini masih mudah ditemukan di dalam lingkungan masyarakat. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan, mengingat ada faktor-faktor yang melatarbelakangi perpercahan tersebut. Interaksi sosial yang menimbulkan konflik di kalangan masyarakat ini disebut dengan interaksi disosiatif. Interaksi sosial jenis ini menimbulkan potensi keregangan solidaritas antar masyarakat. Lalu, apa saja contoh interaksi sosial disosiatif? Simak pemaparan di artikel ini.
ADVERTISEMENT

Contoh Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi yang mengarah pada perpecahan disebut dengan interaksi disosiatif. Mengutip buku Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Edisi PJJ pada Masa Pandemi Covid-19 untuk SMP Kelas VII oleh Kurniawati (2020), interaksi sosial ini dapat terjadi karena adanya perpedaan pandangan atau pendapat. Dengan kata lain, interaksi ini bertolak belakang dengan interaksi asosiatif dan cenderung mengarah pada hal-hal negatif.
Adapun contoh interaksi sosial disosiatif adalah sebagai berikut:
Ilustrasi Interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan, sumber foto (Christina Wocinte) by unsplash.com

1. Persaingan atau Kompetisi Pemilihan Umum

Persaingan dalam pemilihan umum dapat terjadi kepada siapa saja, baik tingkat desa, kota, provinsi, hingga Negara. Konflik yang menimbulkan perpecahan dapat terjadi karena adanya perbedaan pilihan yang menyebabkan seseorang atau kelompok mengalami bersitegang.

2. Perilaku yang Kontroversial

Adanya kata kata kontroversi yang dilakukan oleh seseorang, seperti melakukan fitnah, mencaci maki, membenci, mengadu domba, yang dilakukan. Baik antar individu, kelompok masyarakat maupun antar suku, etnis, yang bisa saja dengan satu kata ucapan yang kontroversi memicu adanya perpecahan dan konflik terebut.
ADVERTISEMENT

3. Adanya pertentangan yang menimbulkan konflik

Contoh interaksi yang mengarah pada perpecahan berikutnya adalah terjadinya perkelahian, tawuran, atau bentrokanantarindividu atau kelompok.
Fenomena ini dapat menimbulkan perpecahan karena timbul perseteruan antara kedua belah pihak.

4. Adanya Informasi Hoax

Informasi hoax atau berita bohong semakin marak dijumpai di dunia maya. Hal ini rentan menimbulkan konflik yang mengarah pada perpecahan jika dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, penting sekali untuk bersikap selektif dalam mengonsumsi informasi digital di masa kini.

5. Adanya Kecurangan dalam Kompetisi

Sebuah kompetisi atau perlombaan yang dilakukan dengan cara yang curang tentu menimbulkan rasa ketidakadilan bagi pihak yang bersikap jujur dalam mengerjakannya. Oleh karena itu, kecurangan dalam berkompetisi dapat memicu terjadinya perpecahan antarpihak yang terlibat.

6. Ketidaksesuaian dalam Pembagian Sumber Daya Alam

Ketidakadilan dalam pembagian sumber daya alam dapat menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat. Hal ini sekaligus menandakan bahwa telah terjadi kesenjangan yang perlu diatasi dengan bijak oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Interaksi yang mengarah kepada perpecahan harus dihindari agar tidak timbul konflik yang memutus tali solidaritas antar masyarakat. (DLA)