Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Cara Menyusun Perencanaan Keuangan Keluarga yang Tepat
16 Februari 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada beberapa cara menyusun perencanaan keuangan keluarga yang tepat dan bisa dipraktikkan mulai sekarang. Perencanaan keuangan keluarga perlu disusun dengan tepat untuk mengelola risiko dan menjaga kestabilan finansial.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, belum banyak orang yang memiliki kesadaran tentang pentingnya hal tersebut. Jika masih bingung, maka tidak perlu khawatir karena ada beberapa metode yang bisa diterapkan dalam menyusun rencana keuangan keluarga.
Cara Menyusun Perencanaan Keuangan Keluarga
Mengutip buku Manajemen Perencanaan Keuangan oleh Subiakto Soekarno, dkk (2021), perencanaan keuangan dimulai dengan menentukan tujuan dan kebutuhan keuangan. Berikut adalah cara menyusun perencanaan keuangan keluarga yang tepat:
1. Tentukan Tujuan Keuangan
Langkah pertama yang perlu diterapkan adalah menentukan tujuan keuangan. Identifikasikan tujuan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang, lalu prioritaskan sesuai dengan kebutuhan keluarga.
2. Pahami Kondisi Keuangan Saat Ini
Tinjau kembali sumber pendapatan, pengeluaran rutin, aset, dan utang keluarga. Memahami kondisi finansial keluarga di masa kini akan membantu dalam menyusun rencana yang lebih realistis dan sesuai kemampuan finansial.
ADVERTISEMENT
3. Rencanakan Anggaran Keluarga
Tahap berikutnya adalah membuat anggaran yang mencakup seluruh pendapatan dan pengeluaran bulanan. Dahululan kebutuhan yang bersifat primer dan alokasikan sisa uang untuk tabungan dan investasi.
4. Asuransi
Asuransi adalah salah satu aspek penting yang perlu dimiliki oleh setiap keluarga. Hal ini karena asuransi dapat memberikan perlindungan dari berbagai risiko finansial. Beberapa contoh produk asuransi yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi pendidikan.
5. Lunasi Utang
Utang yang tidak dicicil atau segera dilunasi dapat semakin menggunung. Apalagi jika dibebankan dengan bunga, maka jumlahnya bisa berkali-kali lipat. Oleh karena itu, penting sekali merencanakan pelunasan utang untuk mengurangi beban finansial.
6. Dana Darurat
Langkah berikutnya yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan dana darurat. Sisihkan dana darurat yang jumlahnya sebanyak 3-6 bulan biaya hidup. Fungsinya adalah sebagai dana cadangan untuk mengatasi berbagai pengeluaran tidak terduga. Misalnya, seperti kecelakaan, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
7. Investasi
Meskipun bersifat opsional, namun investasi tetap perlu dilakukan sebagai salah satu passive income. Pilihlah strategi investasi yang cocok dengan profil risiko atau tujuan investasi keluarga. Bola perlu, lakilan diversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi risiko dan mengoptimalkan potensi keuntungan.
Cara menyusun perencanaan keuangan keluarga yang dijelaskan di atas perlu dilakukan. Diperlukan kerjasama antaranggota keluarga untuk mencapai kondisi finansial yang aman dan sejahtera. (DLA)