Alasan Alkohol Lebih Mudah Terbakar Daripada Minyak Tanah

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
2 November 2022 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alkohol lebih mudah terbakar daripada minyak tanah. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Alkohol lebih mudah terbakar daripada minyak tanah. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Alkohol adalah salah satu zat kimia yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Makanya, tidak heran jika alkohol menjadi suatu istilah yang sudah tidak asing bagi masyarakat umum. Sayangnya, alkohol lebih mudah terbakar daripada minyak tanah sebab alkohol cenderung lebih mudah menguap. Nah, untuk Anda yang penasaran mengapa hal tersebut bisa terjadi, simak penjelasannya dalam artikel ini, ya.
ADVERTISEMENT

Alasan Alkohol Lebih Mudah Terbakar

Alkohol lebih mudah terbakar daripada minyak tanah. Sumber: unsplash.com
Mengutip dari Kimia 7 Level karya Helmy Sujana (2017:28), alkohol lebih mudah terbakar daripada minyak tanah karena alkohol lebih mudah menguap. Hal ini dapat terjadi ketika alkohol berinteraksi dengan udara atau diletakkan di tempat yang terbuka. Nantinya, alkohol akan terikat dengan gas yang membuatnya menjadi lebih cepat menguap.
Proses penguapan yang lebih cepat inilah yang pada pada akhirnya membuat alkohol menjadi lebih mudah terbakar dibandingkan minyak tanah. Adapun alkohol sendiri memang dikenal sebagai cairan yang mudah menguap, tidak berwarna, dan juga mudah terbakar. Oleh karena itulah, dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari manusia, Anda harus berhati-hati saat menggunakan alkohol ini.
Salah satu jenis alkohol yang paling sederhana adalah metanol atau yang juga dikenal dengan metil alkohol atau spiritus dengan rumus kimia CH3OH. Metanol adalah senyawa kimia yang sangat beracun jika dibandingkan dengan jenis alkohol lainnya, seperti etanol.
ADVERTISEMENT
Metanol ini diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri yang berasal dari proses penguapan di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen lewat bantuan sinar matahari dan berubah menjadi karbondioksida serta air.
Adapun toksisitas metanol sendiri bisa terjadi melalui penyerapan kulit, oral, dan juga pernapasan. Namun, yang paling umum terjadi adalah tertelan akibat meminum cairan pembersih kaca sebagai upaya bunuh diri atau tertelan secara tidak sengaja yang bisa terjadi pada perilaku eksplorasi yang dilakukan oleh anak-anak.
Sayangnya, metanol kini juga sering disalahgunakan sebagai pengganti etanol dalam pembuatan bahan bakar, pembersih karburator, dan penghangat makanan sebagai sumber penyalahgunaan melalui inhalasi.
Itu dia informasi singkat mengenai alasan mengapa alkohol lebih mudah terbakar dibanding dengan minyak tanah. Semoga bermanfaat, ya. (Anne)
ADVERTISEMENT