Alasan Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Nampak Berpijar? Cari Tahu di Sini

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
20 April 2024 20:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa meteor yang jatuh ke bumi nampak berpijar. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Greg
zoom-in-whitePerbesar
Mengapa meteor yang jatuh ke bumi nampak berpijar. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Greg
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meteor adalah pecahan batu angkasa atau debu yang memasuki atmosfer Bumi. Lantas, ,engapa meteor yang jatuh ke bumi nampak berpijar?
ADVERTISEMENT
Meteor memang sering terlihat sebagai kilatan cahaya yang bergerak cepat di langit malam. Itulah mengapa meteor sering disebut juga sebagai "bintang jatuh" atau "meteor jatuh".

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Nampak Berpijar?

Mengapa meteor yang jatuh ke bumi nampak berpijar. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Graham
Dikutip dari buku Bumi dan Tata Surya, Nurfitria Yanto (2023, 98), meteor yang jatuh ke Bumi sering menjadi pemandangan yang menakjubkan di langit malam.
Namun, mengapa meteor yang jatuh ke bumi nampak berpijar?Jawabannya terletak pada proses yang disebut "pengionan", yang terjadi saat meteor memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Meteor adalah pecahan batuatau debu yang bergerak melalui ruang angkasa. Ketika meteor memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi, gesekan antara meteor dan partikel udara di atmosfer menyebabkan pemanasan yang ekstrem pada permukaan meteor. Proses inilah yang menyebabkan meteor terlihat berpijar.
ADVERTISEMENT
Saat meteor memasuki atmosfer Bumi, kecepatannya yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan di depan meteor. Tekanan ini menghasilkan pemanasan yang sangat cepat dan ekstrem pada permukaan meteor.
Pemanasan yang terjadi ini dapat mencapai ribuan derajat Celsius, bahkan pada meteor yang relatif kecil. Pemanasan yang ekstrem ini menyebabkan partikel udara di sekitar meteor menjadi terionisasi, atau kehilangan elektronnya, karena suhu yang sangat tinggi.
Partikel udara yang terionisasi ini menghasilkan cahaya saat kembali ke keadaan non-ionisasi setelah keadaan ionisasi yang singkat. Cahaya yang dihasilkan ini membentuk apa yang kita kenal sebagai "ekor meteor" yang terlihat memancar dari meteor yang jatuh.
Warna cahaya yang dihasilkan oleh meteor dapat bervariasi, tergantung pada komposisi kimia dari meteor itu sendiri. Misalnya, jika meteor mengandung magnesium, maka cahaya yang dihasilkan akan cenderung berwarna hijau.
ADVERTISEMENT
Sedangkan jika meteor mengandung besi, cahaya yang dihasilkan akan cenderung berwarna oranye atau merah. Selain itu, ukuran dan kecepatan meteor juga mempengaruhi seberapa terangnya cahaya yang dihasilkan.
Meteor yang lebih besar dan bergerak dengan kecepatan lebih tinggi cenderung menghasilkan cahaya yang lebih terang dan berpijar lebih lama. Oleh karena itu, fenomena fenomena tersebut merupakan hasil dari pemanasan ekstrem.
Demikianlah jawaban atas pertanyaan, "Mengapa meteor yang jatuh ke bumi nampak berpijar?". Cahaya yang dihasilkan oleh proses ini menciptakan pemandangan yang spektakuler dan menjadi salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan untuk diamati. (Gin)