Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Alasan Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan
24 Januari 2024 19:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi untuk Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan. Sumber: Unsplash/Freestocks](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hmxera7ejxr363j7pxmv29v3.jpg)
ADVERTISEMENT
Mengapa Sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan ? Sriwijaya merupakan kedatuan bahari yang berasal dari Sumatra. Sriwijaya memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan sejarah di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah alasan mengapa Sriwijaya disebut sebagai kedatuan, salah satunya adalah sistem pemerintahan yang diterapkan. Selain itu, masih ada beberapa alasan lainnya yang menarik untuk dipelajari.
Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan?
Mengutip dari Prasasti Kutukan Sriwijaya: Sapatha bagi yang Memberontak hingga Birokrat Pemerintahan, Sadad (2023:23), berdasarkan data arkeologi, observasi, dan catatan luar negeri, Kedatuan Sriwijaya sudah ada sejak tahun 671.
Sriwijaya berkuasa pada abad ke-7 sampai abad ke-13. Pusat kekuasaan Sriwijaya ada di daerah Palembang, Sumatra Selatan.
Salah satu aspek terkuat Sriwijaya adalah pada bidang maritim. Kedatuan ini juga mempunyai aturan untuk wilayah maritim. Sriwijaya juga mempunyai daerah kekuasaan yang luas dan sangat bagus dalam bidang perdagangan.
Meskipun demikian, Sriwijaya adalah kedatuan, bukan kerajaan. Mengapa Sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan? Terdapat beberapa alasan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan Sriwijaya tidak kuat seperti kerajaan lain pada masa itu. Karena sistem pemerintahan yang kurang kuat, Sriwijaya kurang tepat jika disebut sebagai kerajaan.
Jika dibandingkan dengan kerajaan lainnya, Sriwijaya menganut sistem pemerintahan yang lebih fleksibel. Contohnya adalah Sriwijaya tidak mempunyai raja yang memerintah secara langsung. Sriwijaya mempunyai Mahapatih atau perdana menteri dari golongan bangsawan.
Sistem pemerintahan yang fleksibel ini membuat Sriwijaya dapat lebih cepat menyesuaikan diri dengan adanya perubahan zaman dan situasi politik.
2. Pusat Perdagangan
Kedatuan Sriwijaya sangat berfokus pada perdagangan. Hal ini menyebabkan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan yang besar. Buktinya adalah adanya jaringan perdagangan yang luas dan kuat yang terjalin antara Sriwijaya dengan negara lain seperti Arab, India, dan Tiongkok.
ADVERTISEMENT
3. Penyebaran Agama
Alasan lain Sriwijaya disebut sebagai kedatuan adalah karena proses penyebaran agama yang kuat. Pada masa kekuasaannya, Kedatuan Sriwijaya memberikan pengaruh besar terhadap penyebaran agama Buddha hingga se-Asia Tenggara.
Itulah sejumlah alasan mengapa Sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan. Salah satu alasannya adalah karena sistem pemerintahan Sriwijaya kurang kuat. (KRIS)