Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Alasan Nabi Muhammad SAW dan Umat Islam Hijrah ke Madinah
5 Desember 2022 19:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Alasan Nabi Muhammad SAW dan Umat Islam Hijrah ke Madinah
Secara bahasa, hijrah berasal dari kata hajara yang artinya memutuskan hubungan dengan pindah dari suatu daerah ke daerah lain. Sedangkan dikutip dari buku Kumpulan Tema Khutbah Pilihan oleh K.H Abdul Qodir, S.H.I., M.Pd. dan H. M. Wahyu Fauzi Aziz, S.H., M.Si. (2021: 137), hijrah merujuk kepada peristiwa Nabi Muhammad SAW bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy, Makkah.
Berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan keselamatan, kebaikan, dan kejayaan Islam.
Terdapat beberapa alasan di balik hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan umat Islam Hijrah ke Madinah, di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
Adanya Siksaan dan Tekanan Kaum Kafir
Alasan pertama hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan umat Islam hijrah ke Madinah adalah adanya siksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy. Ketika Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara terbuka, berbagai ancaman mulai diarahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW dan orang-orang beriman yang mengikutinya.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW senantiasa berpikir untuk mencari perlindungan di luar Makkah. Sehingga terjadilah hijrah kaum muslimin ke Habsyah, Thaif, dan kemudian ke Madinah. Sebagaimana yang dikatakan Bilal ra ketika ia berhijrah,
Wahai Allah! Laknatlah Syaibah bin Rabi’ah, ‘Utbah bin Rabi’ah, dan Umayyah bin Khalaf, sebagaimana mereka telah menyebabkan kami keluar dari negeri kami ke negeri derita. (HR. Bukhari no. 1889)
Selain itu, Aisyah ra, juga menjelaskan hijrahnya orang tuanya. Beliau berkata,
ADVERTISEMENT
Abu Bakar Radhiyallahu anhu meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berhijrah, ketika penderitaannya terasa berat. (HR. Bukhari no. 4093)
Adanya Kekuatan yang Akan Melindungi Dakwah Nabi Muhammad SAW
Alasan kedua adanya kekuatan membantu dan melindungi dakwah, sehingga memungkinkan Nabi Muhammad SAW berdakwah secara leluasa. Sebagaimana tertuang dalam nash Bai’atul-‘Aqabah kedua, yaitu kaum Anshâr berjanji akan melindungi Nabi Muhammad SAW sebagaimana melindungi anak dan istri mereka.
Anggapan Nabi Muhammad SAW Pendusta
Alasan ketiga adalah pembesar kaum Quraisy dan sebagian besar masyarakat Makkah menganggap Nabi Muhammad SAW sebagai pendusta, sehingga mereka tidak mempercayainya. Dengan kondisi seperti ini, maka beliau ingin mendakwahkan kepada masyarakat lainnya yang mau menerimanya.
Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan faktor yang satu ini, di antaranya yang dikatakan Sa’id bin Mu’adz ra,
ADVERTISEMENT
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang lebih aku sukai untuk aku jihadi mereka karena-Mu daripada suatu kaum yang telah mendustakan Rasul-Mu dan mengusirnya. (HR. Bukhari no. 3901)
Selain itu, dikatakan juga Aisyah ra. saat ditanya tentang hijrah, beliau berkata,
Kaum mukminin pada masa dahulu, mereka pergi membawa agama mereka menuju Allah dan Rasul-Nya karena khawatir terfitnah. (HR. Bukhari no. 3900)
Kenapa Hijrah ke Madinah?
Nabi Muhammad SAW menetapkan Madinah sebagai negeri untuk kaum Islam merupakan pilihan berdasarkan wahyu. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
Aku pernah mimpi berhijrah (pindah) dari Makkah menuju suatu tempat yang ada pohon kurmanya. Lalu aku mengira daerah itu ialah Yamamah atau Hajr (Ahsa`), (namun) ternyata daerah itu adalah Yatsrib. (HR. Bukhari no. 231 dan Muslim no. 1779)
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian sulitnya dalam berdahwah, hijrahnya Nabi Muhammad SAW menjadi solusi agar agama Islam tetap berdiri. Selain itu peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dan umat Islam ke Madinah menjadi peristiwa yang bersejarah. Bahkan berbagai kisah yang menjadi pembelajaran umat Islam sampai saat ini.(MZM)