Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Alasan Perbedaan Strategi di Antara Pemimpin Indonesia dalam Menghadapi Jepang
9 Februari 2024 20:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jepang pernah menjajah Indonesia selama sekitar 3,5 tahun. Selama masa itu, para pemimpin Indonesia melakukan perlawanan dengan strategi berbeda. Mengapa terdapat perbedaan strategi di antara pemimpin Indonesia dalam menghadapi Jepang?
ADVERTISEMENT
Pada masa itu, golongan nasionalis dibagi menjadi dua kelompok, yakni golongan kooperatif dan golongan nonkooperatif. Meskipun terbagi, kedua golongan tersebut sama-sama memiliki rasa cinta tanah air.
Alasan Mengapa Terdapat Perbedaan Strategi di Antara Pemimpin Indonesia dalam Menghadapi Jepang
Mengutip dari Seri IPS Sejarah 3 SMP Kelas IX, Prawoto (2007:21), pada saat Perang Dunia II terjadi, Indonesia yang tadinya berada di bawah pemerintahan Belanda beralih berada di bawah pendudukan pemerintah militer Jepang.
Jepang menggunakan sistem pendudukan militer dan membawa dampak yang sangat buruk bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Hal ini membuat para pemimpin Indonesia menyusun strategi untuk melakukan perlawanan.
Mengapa terdapat perbedaan strategi diantara pemimpin Indonesia dalam menghadapi Jepang? Perbedaan strategi tersebut muncul karena adanya perbedaan pandangan dari para pemimpin. Akhirnya, golongan nasionalis terpecah menjadi dua golongan.
ADVERTISEMENT
Golongan Kooperatif dan Nonkooperatif
Beberapa lembaga yang diciptakan Jepang telah menumbuhkan semangat cinta tanah air pada diri rakyat Indonesia. Berikut penjelasan mengenai golongan kooperatif dan nonkooperatif.
1. Golongan Kooperatif
Gerakan yang bersifat kooperatif muncul dari larangan Jepang terhadap organisasi nasional dan hanya mengakui organisasi bentukan Jepang. Organisasi bentukan Jepang bertujuan untuk kepentingan pembentukan Asia Timur Raya.
Hal ini dimanfaatkan oleh tokoh kooperatif untuk menyusun strategi demi kemerdekaan Indonesia. Gerakan kooperatif ini merumuskan dasar negara dan undang-undang yang akan digunakan setelah Indonesia merdeka. Beberapa gerakan kooperatif adalah sebagai berikut.
2. Golongan Nonkooperatif
Golongan nonkooperatif adalah golongan yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang. Golongan ini melakukan berbagai perlawanan bawah tanah terhadap pemerintah pendudukan Jepang. Berikut beberapa kelompok yang termasuk golongan nonkooperatif.
ADVERTISEMENT
Jadi, alasan mengapa terdapat perbedaan strategi diantara pemimpin Indonesia dalam menghadapi Jepang adalah karena adanya perbedaan pandangan. Ada beberapa tokoh yang berpandangan kooperatif dan ada juga yang nonkooperatif. (KRIS)