Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Alasan Setiap Anak Mengalami Masa Pubertas di Usia yang Berbeda-beda
24 Januari 2024 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa pubertas merupakan fase transisi dalam perkembangan anak yang menandai peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian tentang hal itu, yaitu mengapa setiap anak mengalami masa pubertas di usia yang berbeda-beda?
ADVERTISEMENT
Sebelum membahasa hal tersebut, perlu diketahui bahwa proses ini tidak hanya mencakup perubahan fisik yang mencolok, seperti pertumbuhan tinggi badan dan perkembangan organ reproduksi, tetapi juga melibatkan perubahan emosional, perilaku, dan minat.
Alasan Mengapa Setiap Anak Mengalami Masa Pubertas di Usia yang Berbeda-beda
Mengapa setiap anak mengalami masa pubertas di usia yang berbeda-beda? Mengutip dari buku Cantik Cerdas Feminin, Dr. Handrawan Nadesul, (2010), usia kapan mulai pubertas dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Paling dominan faktor gizi dan faktor lingkungan.
Selain hal tersebut, akan dijelaskan secara lengkap apa saja faktor-faktornya, Inilah beberapa faktor yang memengaruhi mengalami masa pubertas.
1. Faktor Genetik
Salah satu alasan utama mengapa setiap anak mengalami pubertas pada usia yang berbeda adalah faktor genetik. Jika orang tua atau saudara kandung mengalami pubertas dini atau terlambat, anak memiliki potensi lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang serupa.
ADVERTISEMENT
Genetika memainkan peran sentral dalam mengatur waktu onset pubertas dan dapat menjelaskan variasi yang terlihat di antara individu.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga memiliki dampak yang signifikan pada usia pubertas. Anak yang tinggal di daerah dengan iklim hangat cenderung mengalami pubertas lebih awal daripada yang tinggal di daerah dengan iklim dingin.
Selain itu, gaya hidup dan kebiasaan lingkungan, seperti tingkat aktivitas fisik dan pola makan, dapat memengaruhi perkembangan pubertas. Anak yang obesitas, sebagai contoh, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pubertas dini.
3. Faktor Kesehatan
Kesehatan anak juga memainkan peran penting dalam onset pubertas. Beberapa kondisi kesehatan, seperti kelainan genetik, penyakit kronis, atau paparan bahan kimia tertentu, dapat menyebabkan pubertas dini.
Gangguan pada sistem endokrin atau masalah nutrisi juga dapat memengaruhi proses ini, menjadikan kesehatan sebagai faktor yang patut diperhitungkan.
ADVERTISEMENT
Itulah alasan mengapa setiap anak mengalami masa pubertas di usia yang berbeda-beda. Faktor genetik, lingkungan, dan kesehatan sangat mempengaruhi hal tersebut. (RIZ)