Konten dari Pengguna

Alasan Umat Islam Dilarang Memikirkan Dzat Allah Swt

Berita Terkini
Penulis kumparan
1 Oktober 2024 20:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa dilarang memikirkan Dzat Allah Swt. dalam berpikir kritis. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Raya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa dilarang memikirkan Dzat Allah Swt. dalam berpikir kritis. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Raya
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, manusia selalu merasa penasaran dan berpikir akan segala hal. Akan tetapi, dalam agama Islam dilarang untuk memikirkan Dzat Allah Swt. Lantas, mengapa dilarang memikirkan Dzat Allah Swt dalam berpikir kritis?
ADVERTISEMENT
Bahkan, terdapat hadis khusus yang menjelaskan tentang larangan tersebut. Hal ini menambah rasa penasaran kenapa umat Islam dilarang untuk memikirkan wujud Allah Swt.

Mengapa Dilarang Memikirkan Dzat Allah Swt dalam Berpikir Kritis

Ilustrasi mengapa dilarang memikirkan Dzat Allah Swt. dalam berpikir kritis. Foto: Unsplash/Rumman Amin
Dalam suatu ayat, Allah Swt. berfirman,
وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ
Artinya: “dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),” (QS. An-Najm: 42)
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir Jilid 7 oleh Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh (2006) dalam ayat tersebut seorang ahli tafsir, ahli hadis dan ulama fiqih mazhab Syafi’i, Al-Baghawi meriwayatkan sebuah hadis yang berbunyi:
تفكَّروا فِي الْخَلْقِ وَلَا تُفَكِّرُوا فِي الْخَالِقِ، فَإِنَّهُ لَا تُحِيطُ بِهِ الفِكْرة
Artinya: “Pikirkanlah tentang makhluk dan janganlah kalian memikirkan tentang Khaliq (Pencipta), karena sesunguhnya Dia tidak dapat diliput oleh pemikiran.”
ADVERTISEMENT
Dalam hadis lain, dijelaskan juga hal yang serupa, yakni:
تَفَكَّرُوا فِي مَخْلُوقَاتِ اللَّهِ، وَلَا تُفَكِّرُوا فِي ذَاتِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ خَلَقَ مَلَكًا مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرة ثَلَاثِمِائَةِ سَنَةٍ
Artinya: “Pikirkanlah tentang makhluk Allah dan janganlah kamu memikirkan tentang Dzat Allah, karena sesungguhnya Allah Swt. telah menciptakan seorang malaikat yang besar antara bagian bawah telinganya sampai pundaknya sama dengan jarak perjalanan tiga ratus tahun.”
Dari dua hadis di atas, dinyatakan bahwa umat Islam dilarang untuk memikirkan tentang Dzat Allah Swt. Lantas, mengapa dilarang memikirkan Dzat Allah Swt. dalam berpikir kritis?
Alasan dilarangnya umat Islam memikirkan tentang Dzat Allah Swt. yakni menghendaki umat Islam untuk tafakur atau merenungi kebesaran dan keagungan Allah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, manusia tidak akan bisa menjakau bagaimana Dzat Allah Swt. Tak jarang, manusia akan membandingkan dengan apa yang diketahui. Hal inilah yang ditakutkan bahwa memikirkan Dzat Allah Swt. dapat mengantarkan pada kesesatan dan kebinasaan.
Allah Swt. berfirman,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِير
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah. Dia Zat Yang Maha mendengar lagi Maha Melihat” (QS. Asy Syuura: 11)
Demikianlah penjelasan tentang mengapa dilarang memikirkan Dzat Allah Swt. dalam berpikir kritis. Semoga bermanfaat dan menambah rasa iman kepada Allah Swt. tanpa perlu mengetahui bagaimana bentuk hingga membandingkan dengan yang ada di dunia.(MZM)