Konten dari Pengguna

Alasan yang Membuat Saat Berlari Napas Menjadi Terengah-engah

Berita Terkini
Penulis kumparan
25 Juli 2024 1:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa pada saat berlari napas kita menjadi lebih cepat (terengah-engah). Sumber: Unsplash/Brian Metzler
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa pada saat berlari napas kita menjadi lebih cepat (terengah-engah). Sumber: Unsplash/Brian Metzler
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, mengapa pada saat berlari napas kita menjadi lebih cepat (terengah-engah) atau ngos-ngosan. Hal ini tentu bukan tanpa alasan dan ada penjelasan ilmiahnya.
ADVERTISEMENT
Berlari adalah aktivitas fisik yang berat. Saat berlari, tubuh perlu lebih banyak asupan oksigen untuk disuplai ke paru-paru dan seluruh tubuh. Kekurangan oksigen dapat membuat napas terengah-engah.

Mengapa pada Saat Berlari Napas Kita Menjadi Lebih Cepat (Terengah-engah)?

Ilustrasi mengapa pada saat berlari napas kita menjadi lebih cepat (terengah-engah). Sumber: Unsplash/Greg Rosenke
Saat sedang lari, terkadang napas menjadi lebih berat dan kurang nyaman. Mengapa pada saat berlari napas kita menjadi lebih cepat (terengah-engah)?
Dalam buku Dasar-Dasar Atletik Jalan dan Lari, Yasriuddin, ‎Poppy Elisano Arfanda, (2024:61), saat berlari seseorang cenderung mudah kehabisan napas karena otot-otot tubuhnya membutuhkan oksigen lebih banyak. Hal tersebut membuat paru-paru bekerja lebih keras untuk menangkap oksigen.
Supaya tidak mudah terengah-engah saat berlari, sebaiknya pelari mengetahui cara menjaga teknik pernapasan. Teknik ini nantinya dapat memperbaiki kualitas napas dan meningkatkan daya tahan tubuh.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa tip pernapasan yang bisa diaplikasikan.

1. Pernapasan Diafragma

Pernapasan lewat diafragma dapat memperkuat otot-otot. Melalui teknik ini,seseorang bisa mendapatkan asupan oksigen yang maksimal, sehingga tidak mudah lelah dan ngos-ngosan.
Inilah cara untuk melatih teknik pernapasan diafragma:
2. Fokus pada Postur Tubuh
Untuk memaksimalkan performa napas, posisikan tubuh dengan baik dan benar. Sejajarkan kepala dengan tulang belakang, pastikan tidak terlalu condong ke bawah atau maju.
ADVERTISEMENT
Relaksasikan bahu agar tidak naik ke atas telinga. Kemudian, hindari posisi membungkuk atau merunduk ke depan. Dengan cara ini, seseorang bisa bernapas dengan maksimal.

3. Ambil Napas Pendek

Saat lari jangan boros napas. Sebaiknya ambil napas pendek supaya bisa membantu mengatur napas dengan maksimal. Napas yang terlalu dalam dapat membuat dada sesak.

4. Gunakan Irama saat Bernapas

Saat berlari, perhatikan irama napas yang keluar. Usahakan selalu konsisten, tidak peduli seberapa cepat kamu berlari.

5. Atur Napas secara Efektif

Cara mengatur napas secara efektif yaitu dengan mendengarkan napas melalui kepekaan telinga. Jika napas masih normal, seseorang bisa terus berlari dengan kecepatan yang konsisten.
Demikianlah jawaban dan penjelasan atas pertanyaan mengapa pada saat berlari napas kita menjadi lebih cepat (terengah-engah). Jawabannya adalah karena kekurangan oksigen. (SASH)
ADVERTISEMENT