Konten dari Pengguna

Apa Saja Konsep Waktu dalam Sejarah? Ini Dia Penjelasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
21 September 2024 21:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Saja Konsep Waktu dalam Sejarah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Lukas
zoom-in-whitePerbesar
Apa Saja Konsep Waktu dalam Sejarah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Lukas
ADVERTISEMENT
Apa saja konsep waktu dalam sejarah? Waktu adalah konsep fundamental yang memengaruhi setiap aspek dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah, berbagai peradaban dan kebudayaan memiliki pemahaman yang berbeda tentang waktu. Konsep waktu ini terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi.

Apa Saja Konsep Waktu dalam Sejarah?

Apa Saja Konsep Waktu dalam Sejarah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Aron
Konsep waktu dalam sejarah telah berkembang dari pandangan siklus. Hal ini tertuang dalam peradaban kuno, pandangan linear dalam agama-agama besar, hingga konsep waktu absolut dan relatif dalam ilmu pengetahuan modern.
Dikutip dari buku Ilmu Sejarah, Dien dkk (2014), pemahaman waktu terus berubah, mencerminkan kompleksitas kehidupan manusia dan alam semesta. Berikut adalah jawaban atas pertanyaan "Apa saja konsep waktu dalam sejarah?".

1. Waktu Siklus dalam Kebudayaan Kuno

Banyak peradaban kuno, seperti Mesir, Maya, dan Hindu, menganggap waktu sebagai siklus. Dalam pandangannya, waktu tidak bergerak secara linear, tetapi melingkar, di mana peristiwa-peristiwa besar berulang secara teratur.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kalender Maya berdasarkan siklus panjang yang berulang setiap 5.125 tahun. Sementara dalam tradisi Hindu, waktu dibagi menjadi empat yuga atau zaman yang berulang-ulang.
Waktu tersebut terdiri dari Satya Yuga, Treta Yuga, Dvapara Yuga, dan Kali Yuga. Siklus ini mewakili sebuah pandangan bahwa alam semesta diciptakan, dihancurkan, dan diciptakan kembali tanpa akhir.

2. Konsep Waktu Linear dalam Agama Abrahamik

Berbeda dengan konsep siklus, agama-agama Abrahamik seperti Yudaisme, Kristen, dan Islam mengadopsi konsep waktu linear. Dalam pandangan ini, waktu dimulai dari penciptaan alam semesta dan akan berakhir pada hari kiamat.
Semua peristiwa di dunia bergerak dalam satu arah, dari awal menuju akhir, di mana akan terjadi penghakiman terakhir. Ini adalah cara pandang waktu yang bertolak belakang dengan konsep siklus, dan memiliki pengaruh besar terhadap pandangan masyarakat Barat.
ADVERTISEMENT

3. Waktu dalam Filsafat Yunani

Filsafat Yunani Kuno memperkenalkan pandangan yang lebih kompleks tentang waktu. Dua konsep utama adalah chronos dan kairos.
Chronos merujuk pada waktu yang berjalan secara kuantitatif, seperti yang diukur oleh jam atau kalender. Sedangkan kairos merujuk pada momen yang tepat atau berkah dalam suatu peristiwa.
Aristoteles, misalnya, memandang waktu sebagai ukuran gerak, tetapi juga menyadari bahwa momen tertentu bisa memiliki nilai yang lebih bermakna daripada sekadar durasi.

4. Konsep Waktu Modern: Waktu Absolut dan Relatif

Pada abad ke-17, Isaac Newton memperkenalkan gagasan waktu absolut, yaitu waktu yang berjalan sama di seluruh alam semesta, terlepas dari kondisi fisik yang terjadi. Namun, konsep ini mulai berubah pada awal abad ke-20.
Pada abad ini, Albert Einstein dengan teori relativitasnya mengusulkan bahwa waktu bersifat relatif. Menurut Einstein, waktu dapat diperlambat atau dipercepat tergantung pada kecepatan dan gravitasi yang dialami oleh objek tertentu.
ADVERTISEMENT
Itulah jawaban atas pertanyaan, "Apa saja konsep waktu dalam sejarah?". Semoga informasi tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan para pembaca. (Gin)