Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Ibu/Bapak Maknai ketika Menyusun Perencanaan Pembelajaran PJOK
5 Oktober 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menyusun perencanaan pembelajaran PJOK dimulai dari capaian akhir yang diinginkan merupakan pendekatan yang strategis dan efektif. Apa yang Ibu/Bapak maknai ketika menyusun perencanaan pembelajaran PJOK jika dimulai dari capaian akhir yang diinginkan?
ADVERTISEMENT
Pendekatan ini dikenal dengan "backward design" atau perancangan mundur, menitikberatkan pada tujuan akhir pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini memberikan arah yang jelas baik bagi guru maupun siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Apa yang Ibu/Bapak Maknai ketika Menyusun Perencanaan Pembelajaran PJOK jika Dimulai dari Capaian Akhir yang Diinginkan? Ini Jawabannya
Mengutip dari Buku Panduan Guru PJOK SD/MI Kelas 2, Muhajir, Zelda Raushanikri, (2022), perencanaan pembelajaran dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran, memetakan alur pembelajaran setiap fase dan kelas, materi pembelajaran yang akan disajikan sesuai dengan elemen capaian pembelajaran.
Lalu, apa yang Ibu/Bapak maknai ketika menyusun perencanaan pembelajaran PJOK jika dimulai dari capaian akhir yang diinginkan? Berikut adalah beberapa poin penting yang dimaknai ketika merencanakan pembelajaran PJOK dengan fokus pada capaian akhir.
ADVERTISEMENT
1. Menetapkan Tujuan yang Jelas
Guru dapat menentukan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, seperti peningkatan keterampilan motorik, pemahaman konsep kesehatan, atau sikap sportif. Hal ini memudahkan dalam merancang kegiatan yang sesuai dengan capaian tersebut.
2. Fokus pada Kompetensi Siswa
Perencanaan yang berorientasi pada capaian akhir membuat guru lebih fokus pada pengembangan kompetensi siswa. Baik secara fisik (keterampilan motorik), mental (pemahaman tentang kesehatan), maupun sosial (kerjasama dan sikap sportif).
3. Integrasi Pembelajaran Holistik
Capaian akhir membantu guru mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran PJOK, seperti keterampilan fisik, pengetahuan kesehatan, dan nilai-nilai karakter. Ini membuat pembelajaran lebih komprehensif dan bermakna bagi siswa.
4. Evaluasi yang Lebih Terarah
Dengan mengetahui capaian akhir, proses evaluasi menjadi lebih fokus pada mengukur seberapa jauh siswa telah mencapai tujuan tersebut. Hal ini juga membantu guru dalam menyesuaikan strategi pembelajaran jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
5. Meningkatkan Motivasi Siswa
Siswa akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran jika memahami tujuan dari setiap aktivitas yang dilakukan, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna dan terarah.
6. Fleksibilitas dalam Metode Pengajaran
Berfokus pada hasil akhir membuat guru untuk lebih fleksibel dalam memilih metode atau pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa, baik itu melalui pendekatan individu maupun kelompok.
Itulah sedikit penjelasan mengenai apa yang Ibu/Bapak maknai ketika menyusun perencanaan pembelajaran PJOK jika dimulai dari capaian akhir yang diinginkan. Melalui perencanaan yang matang, tujuan pembelajaran olahraga dapat tercapai dengan lebih efektif. (RIZ)