Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Apakah Nabi Mempunyai Sifat Seperti Manusia? Ini Penjelasannya
19 Januari 2023 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Nabi adalah seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam kepada semua orang yang ada di bumi. Dalam agama Islam, setidaknya ada 25 nabi yang perlu kita kenal.
ADVERTISEMENT
Setiap nabi tentunya memiliki kisahnya sendiri yang dapat kita teladani sebagai umat muslim. Namun, sebenarnya apakah nabi mempunyai sifat seperti manusia? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: Kisah Nabi Isa dan Sifat yang Patut Dicontoh
Apakah Nabi Mempunyai Sifat Seperti Manusia?
Sama seperti manusia lainnya, nabi pun juga mempunyai sifat seperti manusia. Hal ini karena pada dasarnya nabi merupakan manusia biasa, meskipun nabi adalah manusia pilihan Allah SWT yang diberi risalah untuk dirinya sendiri. Berbeda halnya dengan rasul yang mendapat risalah dari Allah SWT dan diutus untuk menyampaikan risalahnya tersebut kepada umatnya.
Mengapa nabi disebut memiliki sifat yang sama seperti manusia? Sebab, nabi juga butuh makan, minum, serta memiliki syahwat. Akan tetapi, nabi mempunyai sifat maksum yang tidak dimiliki oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Secara umum, sifat maksum merupakan sifat terjaga dari perbuatan dosa, tetapi bukan berarti seorang nabi tidak bisa berbuat dosa.
Adapun istilah yang merujuk pada seorang nabi mempunyai sifat seperti manusia disebut dengan sifat jaiz. Mengutip dari laman zakat.or.id, sifat jaiz merupakan sifat kemanusiaan sebagaimana manusia biasa.
Terkait hal ini, Allah SWT telah berfirman dalam Alquran, tepatnya Surat Al Mu’minun yang berbunyi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada dua sifat jaiz yang dimiliki oleh nabi, yakni ishmaturrasul dan iltizamurrasul. Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum atau terlindungi dari dosa dan kesalahan pada kemampuan pemahaman agama, ketaatan, serta menyampaikan wahyu Allah SWT.
Sedangkan iltizamurrasul artinya orang yang selalu berkomitmen kuat dengan apapun yang mereka ajarkan. Jadi, nabi berdakwah untuk menerangi jalan umatnya agar sesuai dengan arahan dan perintah Allah SWT. (Anne)