Konten dari Pengguna

Apakah Tanah Wakaf Boleh Dipindahkan untuk Kepentingan Umum?

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Desember 2022 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tanah wakaf yang digunakan untuk kepentingan umum. Foto: Unsplash/Gary Butterfield
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tanah wakaf yang digunakan untuk kepentingan umum. Foto: Unsplash/Gary Butterfield
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanah wakaf merupakan sebidang tanah yang diberikan seseorang untuk keperluan ibadah atau yang sejenisnya. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, tanah wakaf perlu dialihkan untuk berbagai hal, seperti kepentingan umum. Sebenarnya, apakah tanah wakaf boleh dipindahkan untuk kepentingan umum?
ADVERTISEMENT

Apakah Tanah Wakaf Boleh Dipindahkan untuk Kepentingan Umum?

Ilustrasi tanah wakaf yang alih fungsikan untuk kepentingan umum. Foto: Unsplash/Ignacio Brosa
Dikutip dari buku Pengantar Hukum Zakat & Wakaf oleh Elsi Kartika Sari, S.H., M.H. (2006: 54), wakaf secara bahasa berasal dari kata kerja waqata (fill madi)-yaqifu (fil mudari)-waqdan yang artinya berhenti atau berdiri. Sedangkan secara istilah adalah menahan harta yang mungkin diambil manfaatnya tanpa digunakan untuk kebaikan.

Wakaf Hak Atas Tanah

Wakaf hak atas tanah merupakan wakaf berdasarkan jenis harta yang termasuk benda tetap dan tidak bergerak. Pada dasarnya, yang diwakafkan adalah hak atas tanah baik yang sudah atau belum terdaftar. Pemberian wakaf terkait tanah juga dapat diwakafkan beserta bangunan, tanaman dan/atau benda lain di atas tanah, dan juga hak milik atas satuan rumah susun.
Apabila tanah diwakafkan untuk jangka waktu selamanya, maka harus diadakan pelepasan hak dari pemegang hak. Selain itu hak atas tanah yang diawakafkan juga disyaratkan untuk dikuasai atau dimiliki secara sah oleh wakif, bebas dari sita, perkara, sengketa, dan tidak dijaminkan.
ADVERTISEMENT

Alih Fungsi Tanah Wakaf

Pada dasarnya, terdapat beberapa larangan yang perlu diperhatikan para wakif apabila tanah sudah diwakafkan, yakni:
Hal ini didasarkan hadits dari Umar ra.,
Sesungguhnya tanah wakaf tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan, dan tidak boleh diwaris. (HR. Bukhari)
Adapun berdasarkan UU No. 41 Tahun 2004, Pasal 40 yang menyatakan bahwa larangan harta benda wakaf yang sudah diwakafkan yaitu:
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana jika tanah wakaf digunakan untuk kepentingan umum?
Menurut Imam Ahmad, harta wakaf tidak boleh dijual atau diganti yang lain, kecuali bila tidak bisa dimanfaatkan secara keseluruhan, atau tidak mungkin diperbaiki, sehingga jika tidak dapat dimanfaatkan, maka boleh dijual atau diganti dengan yang lain.
Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah, apabila dibutuhkan ganti, maka harta wakaf itu wajib diganti dengan semisalnya. Adapun bila ia tidak dibutuhkan, boleh diganti dengan yang lebih baik, bila ternyata dengan diganti (itu) lebih mendatangkan maslahat.
Berdasarkan Pasal 49 PP No. 42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan UU No. 41 Tahun 2004 Tentang wakaf:
(1) Perubahan status harta benda wakaf dalam bentuk penukaran dilarang kecuali dengan izin tertulis dari Menteri berdasarkan pertimbangan BWI.
ADVERTISEMENT
(2) Izin tertulis dari Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. perubahan harta benda wakaf tersebut digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan rencana tata ruang (RUTR) berdasarkan ketentuan peraturan perundangan dan tidak bertentangan dengan prinsip Syariah;
b. harta benda wakaf tidak dapat dipergunakan sesuai dengan ikrar wakaf; atau
c. pertukaran dilakukan untuk keperluan keagamaan secara langsung dan mendesak.
(3) Selain dari pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), izin pertukaran harta benda wakaf hanya dapat diberikan jika:
a. pengganti harta benda penukar memiliki sertifikat atau bukti kepemilikan sah sesuai dengan peraturan perundangundangan; dan
b. nilai harta benda penukar lebih tinggi atau senilai dan seimbang dengan harta benda wakaf.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, tanah wakaf diperbolehkan digunakan untuk kepentingan umum, asalkan digunakan secara mendesak dan ditukarkan senilai tanah wakaf ataupun ditukarkan dengan tanah dengan nilai yang lebih tinggi.(MZM)