Konten dari Pengguna

Arti Janur Kuning Melengkung Menurut Filosofi Adat Jawa

Berita Terkini
Penulis kumparan
18 Juli 2022 20:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Arti Janur Kuning Melengkung Menurut Filosofi Adat Jawa Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Arti Janur Kuning Melengkung Menurut Filosofi Adat Jawa Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia biasanya mengenal kalimat "Tenang aja selama janur kuning belum melengkung," ungkapan tersebut adalah peribahasa ditujukan kepada remaja yang sedang kasmaran, mengharapkan dapat menjadi jodoh dari seseorang yang sedang disukai.
ADVERTISEMENT
Adat Jawa sendiri memang memiliki kepercayaan khusus terhadap sejumlah kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang. Janur kuning merupakan salah satu warisan budaya atau adat-istiadat yang sampai saat ini masih dipercaya sejumlah masyarakat yang akan menggelar pernikahan. Arti janur kuning pun sarat akan makna sebuah simbol kebudayaan.

Arti Janur Kuning Melengkung

Ini dia arti janur melengkung dalam filosofi budaya adat jawa, ternyata bukan sekadar hiasan.
Mengutip buku Tanaman Kultural dalam Perspektik Adat Jawa dalam Aspek Kajian Filosofi karya Purnomo (63:2013), secara linguistik kata janur kuning berasal dari kata jan yang diartikan jannah. Jannah adalah kata Bahasa Arab yang berarti surga, nur artinya cahaya dan ning berarti wening artinya suci.
Jadi janur kuning di sini dimaksudkan untuk mengingatkan kedua calon pengantin kepada Maha Suci yang memiliki surga. Kemudian janur kuning juga dapat diartikan bahwa manusia dalam menggapai tujuan yang suci harus diniatkan karena Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam upacara pernikahan, janur kuning juga dijadikan simbol harapan akan diberi rumah tangga yang indah. Namun begitu, janur kuning ini pun memiliki tata cara khusus saat ingin menjadikannya sebagai hiasan saat ada upacara pernikahan. Tata caranya ialah, tidak boleh digunting jadi cukup disuwir-suwir. Hal ini sebagai simbol agar pernikahan yang akan dijalani meskipun nanti akan ditimpa sejumlah persoalan sampai perasaannya seperti disuwir-suwir, pasangan suami istri harus tetap tabah menjalani kehidupan rumah tangga.
Jadi dapat disimpulkan, arti janur kuning melengkung adalah seseorang telah memutuskan dirinya untuk berumah tangga atau bersama dalam hubungan yang diberkahi oleh Tuhan dalam sebuah ikatan kasih sayang yang suci.
Sementara arti janur kuning belum melengkung yang merupakan salah satu peribahasa Indonesia berarti, apapun masih bisa terjadi atau sebelum janur kuning melengkung alias dipercaya masih boleh menikung. Hal ini dapat disimpulkan, selama orang yang kita sayangi belum menikah, artinya masih ada kesempatan untuk mendapatkannya. Peribahasa ini memang mempunyai makna percintaan yang mendalam.
Ilustrasi: Arti Janur Kuning Melengkung Menurut Filosofi Adat Jawa Sumber: pexels.com
Janur kuning belum melengkung merupakan sebuah arti kalimat motivasi, dalam rangka memperjuangkan pujaan hati agar diharapkan dapat menjadi kekasih yang saling mencintai. Selama janur kuning belum melengkung, artinya masih ada harapan untuk bersama.
ADVERTISEMENT
Saat ini, makna janur kuning belum melengkung juga tak selalu bermakna dalam konteks hubungan berkasih kepada orang yang disukai. Makna janur kuning belum melengkung juga makin luas khususnya dalam hal kerjasama bisnis atau politik.
Misalnya dalam hal ini, ada sebuah partai yang ingin mengusung suatu kandidat untuk bergabung bersama partainya, maka biasanya politisi kerap menyebutkan "selama janur kuning belum melengkung". Hal ini biasanya terjadi saat seorang kandidat belum menentukan keputusan akan membangun karir politik dengan partai tertentu.
Ilustrasi: Arti Janur Kuning Melengkung Menurut Filosofi Adat Jawa Sumber: pexels.com
Demikian arti janur kuning melengkung menurut filosofi adat jawa. Semoga dapat memperluas perbendaharaan makna kata-kata bagi kita. (ANG)