Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Qada dan Qadar dan Hikmah Mengimaninya dalam Islam
29 Maret 2024 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Qada dan qadar merupakan dua istilah yang tak asing bagi umat muslim. Bagaimanapun juga, banyak orang yang mengira bahwa arti qada dan qadar adalah sama. Padahal, kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa arti dari dua istilah ini perlu dipahami dengan baik agar tidak menimbulkan kesalahan. Begitu pula dengan hikmah mengimaninya karena Rukun Iman terakhir adalah iman kepada qada dan qadar.
Arti Qada dan Qadar
1. Qada
Menurut buku Belajar Aqidah Akhlak, Muhammad Asroruddin Al Jumhuri (2015: 169), qada memiliki berbagai arti menurut bahasa, yakni hukum, ketetapan, pemerintah, kehendak, pemberitahuan, serta penciptaan.
Masih dalam halaman yang sama dijelaskan bahwa menurut istilah Islam, qada merupakan ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk. Contohnya adalah ajal yang telah ditetapkan oleh Allah swt sebelum manusia lahir.
ADVERTISEMENT
2. Qadar
Muhammad Asroruddin Al Jumhuri dalam buku yang sama dengan di atas (2015: 169) juga menjelaskan arti qadar menurut bahasa, yaitu kepastian, peraturan, serta ukuran.
Sedangkan menurut Islam, qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadaer serta berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Contoh qadar adalah orang yang saat ini menderita sakit.
Hikmah Mengimani Qada dan Qadar
Ada beberapa hikmah mengimani perkara yang menjadi Rukun Iman keenam ini. Berikut di antaranya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, arti qada dan qadar itu berbeda. Jika qada adalah ketetapan Allah swt, maka qadar adalah perwujudannya. (LOV)