Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Asal Usul Hari Ayah Nasional di Indonesia yang Menarik untuk Ditelusuri
2 November 2024 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu hari penting yang ada di bulan November adalah Hari Ayah Nasional . Asal usul Hari Ayah Nasional di Indonesia bermula dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), yakni paguyuban lintas agama dan budaya.
ADVERTISEMENT
Hari Ayah Nasional sebagai bagian dari hari penting di Indonesia tentu memiliki esensi tersendiri. Esensi tersebut mengacu pada peran penting ayah dalam keluarga.
Asal Usul Hari Ayah Nasional di Indonesia
Setiap hari penting di dunia selalu memiliki asal usul yang jelas, demikian pula dengan Hari Ayah Nasional di Indonesia. Asal usul Hari Ayah Nasional di negeri ini bermula dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
PPIP merupakan paguyuban lintas agama dan budaya. Paguyuban tersebut juga dikenal sebagai Paguyuban Satu Hati yang bergerak di bidang sosial.
Paguyuban tersebut semula mengadakan kegiatan lomba menulis surat untuk ibu. Ketika kegiatan tersebut berlangsung, banyak peserta yang menanyakan tentang agenda menulis surat untuk ayah dan peringatan “Hari Ayah”.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kondisi itu, PPIP pun mencari informasi tentang keberadaan “Hari Ayah” di Indonesia dan melakukan audiensi dengan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Surakarta. Hasil dari proses tersebut adalah penetapan Hari Ayah Nasional.
Hari Ayah Nasional di Indonesia adalah tanggal 12 November. Deklarasi tentang hari penting tersebut terjadi pertama kali pada tahun 2006.
Pentingnya Peran Ayah dalam Keluarga
Hari Ayah Nasional di Indonesia merupakan wujud apresiasi peran ayah dalam keluarga . Peran ayah dalam keluarga memegang fungsi yang sangat penting, terutama bagi tumbuh kembang anak.
Peran ayah dalam keluarga mencakup fungsi sebagai pencari nafkah, pendidikan tanggung jawab kepada anak, serta pemenuhan hak dan kewajiban terhadap istri. Keluarga yang tidak memiliki peran ayah cenderung labil, bahkan bermasalah.
ADVERTISEMENT
Ketiadaan peran ayah dapat memengaruhi kehidupan anak. Dikutip dari buku Psikologi Anak Perempuan dalam Situasi Tanpa Ayah, Tamaraya (2024: 29 – 30), berikut ragam dampak dari ketiadaan peran ayah, khususnya bagi anak perempuan.
1. Tantangan Identitas
Ketiadaan peran ayah menciptakan tantangan dalam pembentukan identitas anak perempuan. Anak perempuan dapat merasa tidak lengkap atau meragukan identitas dirinya.
2. Kurang Dukungan Emosional
Ketiadaan peran ayah membuat anak perempuan merasa kurang memiliki sumber dukungan emosional. Hal itu menyebabkan perasaan sepi, bingung, atau perasaan tidak dihargai.
3. Kurang Model Paternal
Ketiadaan peran ayah dapat mengakibatkan kekurangan model paternal dalam kehidupan anak. Anak perempuan dapat merasa kesulitan dalam memahami peran laki-laki dalam kehidupannya.
4. Memengaruhi Kepercayaan Diri
Ketiadaan peran ayah memengaruhi kepercayaan diri anak perempuan. Anak dapat merasa kurang percaya diri dalam kemampuan serta perasaan nilai diri.
ADVERTISEMENT
Asal usul Hari Ayah Nasional di Indonesia bermula dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Keberadaan hari peringatan tersebut merupakan wujud apresiasi mengenai peran penting ayah dalam keluarga sebagai suri teladan yang baik. (AA)