Konten dari Pengguna

Bacaan Niat Puasa Ramadan dan Waktu Tepat Membacanya Sesuai Sunah

Berita Terkini
Penulis kumparan
1 April 2024 4:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bacaan Niat Puasa. Sumber: Unsplash/Bagas Rais R
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bacaan Niat Puasa. Sumber: Unsplash/Bagas Rais R
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membaca bacaan niat puasa Ramadan menjadi hal yang penting dilakukan oleh umat muslim sebelum berpuasa. Niat puasa harus diperhatikan karena segala amalan dilakukan tergantung niatnya.
ADVERTISEMENT
Niat juga menentukan kualitas suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Dengan niat, perbuatan seseorang akan dinilai sebagai ibadah atau hanya kebiasaan belaka.

Bacaan Niat Puasa Ramadan

Ilustrasi Bacaan Niat Puasa. Sumber: Unsplash/Madrosah Sunnah
Ada dua bacaan niat puasa Ramadan yang bisa dibaca umat muslim, yaitu:

1. Niat Puasa Ramadan Harian

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.

2. Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh

Selain membaca doa niat puasa Ramadan setiap malam, muslim bisa juga membaca doa niat puasa Ramadan untuk sebulan penuh. Berikut niat puasa Ramadan sebulan penuh.
Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini
ADVERTISEMENT

Waktu Membaca Niat Puasa Ramadan

Ilustrasi Bacaan Niat Puasa. Sumber: Unsplash/Ed Us
Niat merupakan salah satu rukun yang wajib dilakukan setiap muslim yang hendak berpuasa. Adapun tata cara niat puasa, ada sedikit perbedaan antara puasa wajib dan puasa sunah.
Dikutip dari laman mui.or.id, dalam puasa wajib seperti puasa Ramadan, qada, dan nazar, seseorang harus berniat di malam hari sebelum terbit fajar. Berbeda halnya puasa sunah, yang lebih longgar, seseorang boleh baru berniat di siang harinya.
Kemudian dalam Mazhab Syafi’i, niat puasa harus dilakukan setiap hari pada malam Ramadan. Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya, Hasyiyatul Iqna’, menjelaskan sebagai berikut:
“Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah saw, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadis.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)
ADVERTISEMENT
Menurut Mazhab Maliki, kita cukup niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadan. Sehingga tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya, dengan alasan puasa Ramadan itu merupakan satu kesatuan ibadah. (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84)
Maka dari itu, sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi jika lupa atau ketiduran, boleh mengikuti pendapat Imam Malik untuk berniat sebulan penuh.
Kemudian sebagaimana pendapat Mazhab Syafii, kita juga harus membiasakan diri untuk selalu berniat puasa di setiap malam bulan Ramadhan. Biasanya ini dilakukan setiap selesai shalat tarawih atau ketika makan sahur.
Dapat disimpulkan bahwa bacaan niat puasa Ramadan harus dibaca pada malam hari sebelum terbit fajar agar tidak lupa.(glg)
ADVERTISEMENT