Bacaan Surat Maryam 1-11 yang Berisi Kisah Nabi Zakaria AS

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
11 Januari 2021 18:52 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bacaan surat Maryam ayat 1-11. Sumber: Meriweb.net
zoom-in-whitePerbesar
Bacaan surat Maryam ayat 1-11. Sumber: Meriweb.net
ADVERTISEMENT
Surat Maryam merupakan surat ke-19 dalam Alquran yang turun di kota Mekkah dan tergolong sebagai suratul Makiyyah. Nama surat ini sendiri diambil dari nama seorang wanita suci keturunan bani Imran yakni Siti Maryam, ibunda Nabi Isa AS.
ADVERTISEMENT
Surat yang memiliki 98 ayat ini tidak hanya mengisahkan tentang Siti Maryam saja, namun pada bagian pembukanya juga berisikan kisah tentang Nabi Zakaria AS, tepatnya pada bacaan surat Maryam 1-11.
Pokok-pokok isi pada bacaan surat Maryam 1-11 sendiri berfokus pada Nabi Zakaria AS. Dikisahkan dalam Alquran, Nabi Zakaria AS saat itu sangat mendambakan seorang putera, oleh karenanya ia pun bermunajat kepada Allah SWT untuk meminta ridho agar kelak ia dan sang istri diberikan keturunan.
Kemudian Allah SWT pun memberikannya karunia seorang putra meskipun saat itu beliau sudah berusia sangat tua dan istrinya adalah seorang yang mandul. Namun Allah yang maha berkehendak, memberikan karunia seorang putera kepada Nabi Zakaria yang kelak meneruskan tugasnya sebagai seorang nabi Allah, yakni Nabi Yahya AS.
ADVERTISEMENT

Terjemahan Surat Maryam 1-11 yang Berisi Kisah Nabi Zakaria

Ilustrasi Al-quran. Foto: Gatot Adri/Shutterstock
Agar kita bisa semakin tahu apa isi kandungan dalam Surat Maryam 1-11 tadi, yuk simak terjemahan ayat-ayat berikut yang berisi kisah Nabi Zakaria yang dianugerahkan berkah keturunan dari Allah SWT!
كٓهيعٓصٓ
1. Kaf Ha Ya ‘Ain Shad.
Artinya: "Kaaf haa yaa 'ain shaad"
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُۥ زَكَرِيَّآ
2. Dzikru raḥmati rabbika 'abdahụ zakariyyā.
Artinya: "(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,"
إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ نِدَآءً خَفِيًّا
3. Iż nādā rabbahụ nidā`an khafiyyā
Artinya: "(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut."
ADVERTISEMENT
قَالَ رَبِّ إِنِّى وَهَنَ ٱلْعَظْمُ مِنِّى وَٱشْتَعَلَ ٱلرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا
4. qāla rabbi innī wahanal-'aẓmu minnī wasyta'alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu'ā`ika rabbi syaqiyyā
Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku."
وَإِنِّى خِفْتُ ٱلْمَوَٰلِىَ مِن وَرَآءِى وَكَانَتِ ٱمْرَأَتِى عَاقِرًا فَهَبْ لِى مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا
5. wa innī khiftul-mawāliya miw warā`ī wa kānatimra`atī 'āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā.
Artinya: "Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,"
يَرِثُنِى وَيَرِثُ مِنْ ءَالِ يَعْقُوبَ ۖ وَٱجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
ADVERTISEMENT
6. yariṡunī wa yariṡu min āli ya'qụba waj'al-hu rabbi raḍiyyā.
Artinya: "yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai."
يَٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسْمُهُۥ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَل لَّهُۥ مِن قَبْلُ سَمِيًّا
7. yā zakariyyā innā nubasysyiruka bigulāminismuhụ yaḥyā lam naj'al lahụ ming qablu samiyyā.
Artinya: "(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”"
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَكَانَتِ ٱمْرَأَتِى عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ ٱلْكِبَرِ عِتِيًّا
8. qāla rabbi annā yakụnu lī gulāmuw wa kānatimra`atī 'āqiraw wa qad balagtu minal-kibari 'itiyyā.
Artinya: "Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua?""
ADVERTISEMENT
قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِن قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا
9. qāla każālik, qāla rabbuka huwa 'alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka ming qablu wa lam taku syai`ā.
Artinya: "(Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”"
قَالَ رَبِّ ٱجْعَل لِّىٓ ءَايَةً ۚ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
10. qāla rabbij'al lī āyah, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyā.
Artinya: "Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”"
فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنَ ٱلْمِحْرَابِ فَأَوْحَىٰٓ إِلَيْهِمْ أَن سَبِّحُوا۟ بُكْرَةً وَعَشِيًّا
ADVERTISEMENT
11. fa kharaja 'alā qaumihī minal-miḥrābi fa auḥā ilaihim an sabbiḥụ bukrataw wa 'asyiyyā.
Artinya: "Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang."
Berdasarkan terjemahan surat Maryam 1-11 di atas, kita kembali diingatkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang maha berkehendak. Kisah Nabi Zakaria yang penuh keajaiban tersebut bisa jadikan pelajaran bahwa segala sesuatu yang terlihat mustahil di mata manusia tidak pernah mustahil bagi Allah SWT.
Oleh sebab itu, jika kita memiliki keinginan, maka kita haruslah banyak berdoa kepada Allah dan berusaha untuk mendapat ridho dariNya.
Selain itu, bacaan surat Maryam ayat 1-11 tadi juga biasanya akan sering dibaca oleh para pasangan yang menginginkan karunia keturunan dari Allah SWT sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Zakaria AS.
ADVERTISEMENT
Jika kamu dan pasanganmu juga ingin segera dikarunia putera atau puteri, kamu bisa memperbanyak membacakan surat tersebut sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk meraih ridho-Nya. (HAI)