Bagaimana Akar Sejarah Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia?

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
21 April 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Yoyo
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Yoyo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia? Hal tersebut berawal dari perbedaan pandangan mengenai beberapa perjanjian.
ADVERTISEMENT
Indonesia dan Malaysia, sebagai dua negara tetangga di Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang hubungan yang kompleks. Salah satu isu yang sering menjadi sumber ketegangan antara kedua negara adalah sengketa batas wilayah.

Akar Sejarah Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia

Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Jason
Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia? Sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia tidak hanya mencakup batas darat, tetapi juga batas laut yang melibatkan pulau-pulau kecil di Laut China Selatan dan Laut Sulu.
Sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia dimulai pada masa penjajahan kolonial oleh Belanda dan Inggris di wilayah Nusantara. Perjanjian London tahun 1824 antara Belanda dan Inggris mengatur pembagian wilayah di Asia Tenggara, dengan garis yang kemudian dikenal sebagai "Garis Wallace" atau "Garis Wallacea".
ADVERTISEMENT
Garis ini menjadi salah satu akar sengketa karena tidak sepenuhnya memperhatikan identitas etnis dan geografis masyarakat setempat. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dan Malaysia pada tahun 1957, sengketa batas wilayah kedua negara mulai muncul.
Salah satu poin sengketa utama adalah status pulau-pulau kecil di sekitar perbatasan, terutama di Laut China Selatan. Kedua negara mengklaim kepemilikan pulau-pulau tersebut, yang menyebabkan ketegangan diplomatik dan kadang-kadang konflik bersenjata.
Sengketa terbesar antara Indonesia dan Malaysia terkait dengan pulau-pulau di Laut China Selatan. Pulau-pulau seperti Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan menjadi pusat perhatian, dengan kedua negara mengklaim kedaulatan atas pulau-pulau tersebut.
Konflik ini mencapai puncaknya pada tahun 2002 ketika Mahkamah Internasional mengeluarkan keputusan yang memberikan kedaulatan atas Pulau Sipadan dan Ligitan kepada Malaysia.
ADVERTISEMENT
Meskipun ada ketegangan yang terus-menerus, baik Indonesia maupun Malaysia telah berupaya untuk menyelesaikan sengketa batas wilayahnya melalui dialog diplomatik. Salah satu langkah signifikan adalah penandatanganan perjanjian batas laut.
Dikutip dari buku Konflik Indonesia Malaysia, Bambang (2020), perjanjian ini dilakukan kedua negara pada tahun 1970, yang mengatur batas-batas maritim di Selat Malaka.
Demikianlah jawaban atas pertanyaan, "Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia?" Di tengah dinamika politik dan geopolitik di kawasan Asia Tenggara, penyelesaian sengketa ini tetap menjadi salah satu tantangan terbesar. (Gin)