2 Ramadhan 1446 HMinggu, 02 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Bagaimana Pemilihan Topik dalam Wawancara? Ini Penjelasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
8 Oktober 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana pemilihan topik dalam wawancara - Sumber: pixabay.com/danielchrisman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana pemilihan topik dalam wawancara - Sumber: pixabay.com/danielchrisman
ADVERTISEMENT
Satu hal yang penting dipahami oleh pewawancara adalah bagaimana pemilihan topik dalam wawancara. Topik dalam wawancara adalah pokok pembicaraan atau tema utama yang menjadi fokus selama kegiatan itu berlangsung.
ADVERTISEMENT
Topik ini menentukan arah dan isi dari pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara kepada narasumber. Dalam wawancara, topik bisa sangat bervariasi tergantung pada tujuan kegiatan tersebut, bidang keahlian narasumber, dan audiens yang akan menerima informasi.

Memahami Bagaimana Pemilihan Topik dalam Wawancara dengan Tepat

Ilustrasi bagaimana pemilihan topik dalam wawancara - Sumber: pexels.com/@tima-miroshnichenko/
Pemilihan topik dalam wawancara itu penting karena topik yang tepat akan menentukan arah, kualitas, dan hasil wawancara. Dengan memilih topik yang jelas dan spesifik, wawancara bisa tetap terarah dan tidak meluas ke isu-isu yang tidak relevan.
Berdasarkan buku Buku Besar Bahasa Indonesia Untuk SD/SMP/SMA, (2017), pemilihan topik yang tepat akan membuat pembicaraan lebih fokus dan efisien, sehingga hasil wawancara lebih bermakna dan informatif.
Pertanyaannya adalah bagaimana pemilihan topik dalam wawancara? Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik wawancara.
ADVERTISEMENT

1. Relevansi dengan Tujuan Wawancara

Topik harus sesuai dengan tujuan utama wawancara. Misalnya, jika wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai karir seseorang, topik yang dipilih harus fokus pada pengalaman kerja, pendidikan, dan pencapaian mereka.

2. Menyesuaikan dengan Profil Narasumber

Topik harus relevan atau sesuai dengan latar belakang, keahlian, serta pengalaman narasumber. Pemilihan topik yang sesuai akan membuat wawancara lebih lancar dan narasumber bisa menjawab dengan lebih mendalam.

3. Menarik bagi Audiens

Topik juga harus mempertimbangkan minat dari audiens atau pembaca. Jika audiens tertarik pada isu-isu teknologi, topik tentang inovasi teknologi atau tren digital bisa jadi pilihan yang tepat. Ini akan membuat wawancara lebih relevan dan menarik bagi yang membaca atau mendengarkannya.

4. Kedalaman Topik

Pilih topik yang bisa dieksplorasi secara mendalam dalam waktu wawancara yang tersedia. Topik yang terlalu luas bisa membuat wawancara terkesan dangkal, sementara topik yang terlalu spesifik mungkin tidak cukup menarik untuk waktu wawancara yang panjang.
ADVERTISEMENT

5. Ketersediaan Informasi dan Fakta

Sebelum wawancara, pastikan topik yang dipilih memiliki cukup informasi pendukung. Ini akan membantu pewawancara menyusun pertanyaan yang berbobot dan memastikan bahwa topik tersebut dapat dikembangkan menjadi diskusi yang bermakna.

6. Menghindari Topik Sensitif tanpa Persetujuan

Jika wawancara akan menyentuh topik-topik sensitif seperti politik, agama, atau kehidupan pribadi, penting untuk memastikan bahwa narasumber nyaman membahasnya. Persetujuan sebelumnya atau pendekatan yang hati-hati sangat penting untuk menjaga kenyamanan narasumber.
Pemahaman yang baik mengenai bagaimana pemilihan topik dalam wawancara dengan tepat akan membantu menciptakan wawancara yang produktif dan informatif. Tentunya juga relevan bagi semua pihak yang terlibat. (DNR)