Konten dari Pengguna

Bagaimana Sikap Amerika Serikat dalam ABDACOM? Ini Penjelasannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Januari 2025 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana sikap amerika serikat dalam abdacom - Sumber: pixabay.com/ralphs_fotos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana sikap amerika serikat dalam abdacom - Sumber: pixabay.com/ralphs_fotos
ADVERTISEMENT
Bagaimana sikap Amerika Serikat dalam ABDACOM? Sikap Amerika Serikat menjadi aspek penting dalam upaya aliansi melawan ancaman Jepang pada Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Dalam ABDACOM, Amerika Serikat memegang peran kunci dengan menyediakan sumber daya militer dan logistik. Selain itu juga berkolaborasi dengan negara-negara lain untuk menghadapi agresi Jepang.

Memahami Bagaimana Sikap Amerika Serikat dalam ABDACOM

Ilustrasi bagaimana sikap amerika serikat dalam abdacom - Sumber: pixabay.com/oohhsnapp
ABDACOM (American-British-Dutch-Australian Command) adalah komando gabungan militer yang dibentuk pada awal Perang Dunia II. Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan pertahanan sekutu di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, khususnya melawan ekspansi Jepang.
Berdasarkan buku Sejarah Asia Tenggara, Yoseph Vincent Panggabean, (2020), ABDACOM berdiri pada Januari 1942 dan mencakup wilayah strategis seperti Hindia Belanda, Malaya, Burma, Filipina, dan Australia utara. Lantas, bagaimana sikap Amerika Serikat dalam ABDACOM?
Amerika Serikat berperan penting dalam ABDACOM karena memiliki sumber daya militer yang besar dan pengaruh strategis di kawasan Pasifik. Peran Amerika mencerminkan dedikasi mereka dalam mendukung sekutu dan melindungi wilayah strategis di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka berkontribusi dengan menyediakan sumber daya, logistik, serta kekuatan militer untuk memperkuat usaha perang secara kolektif. Akan tetapi, keterlibatan dan sikap Amerika dalam ABDACOM menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:

1. Komitmen Strategis yang Terbatas

Amerika Serikat, setelah serangan Jepang di Pearl Harbor (Desember 1941), memprioritaskan strategi "Europe First," dengan fokus utamanya adalah mengalahkan Jerman di Eropa sebelum sepenuhnya mengalihkan perhatian ke Pasifik.
Akibatnya, komitmen Amerika terhadap ABDACOM bersifat terbatas. Perhatian utama diberikan pada mempertahankan Filipina, yang memiliki hubungan strategis dan politik penting bagi Amerika.

2. Kontribusi dalam Operasi Militer

Amerika Serikat menyumbangkan kapal perang, pesawat tempur, dan personel militer untuk memperkuat ABDACOM. Akan tetapi, kekuatan ini tidak cukup untuk menahan serangan Jepang yang sangat agresif.
Contohnya, pasukan Amerika berpartisipasi dalam pertempuran di sekitar Laut Jawa dan Singapura. Sayangnya mereka mengalami kekalahan besar karena kurangnya koordinasi efektif antarnegara.
ADVERTISEMENT

3. Kurangnya Kesatuan Komando

Meskipun ABDACOM adalah upaya untuk menciptakan komando terpadu, hubungan antara negara-negara anggota, termasuk Amerika Serikat, sering erhambat oleh perbedaan prioritas dan strategi. Amerika Serikat lebih fokus pada kawasan Pasifik Tengah dan Selatan, sehingga tanggung jawab pada wilayah ABDACOM tidak optimal.

4. Peran dalam Keputusan Strategis

Panglima tertinggi ABDACOM, Jenderal Sir Archibald Wavell dari Inggris, bertanggung jawab atas keputusan operasional. Tetapi, Amerika sering mengajukan keberatan terhadap beberapa keputusan, terutama jika dianggap tidak sejalan dengan kepentingan mereka.
ABDACOM hanya bertahan kurang dari dua bulan karena tidak mampu menahan serangan Jepang yang cepat dan agresif di Asia Tenggara. Sikap Amerika yang terbatas dalam memberikan dukungan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kegagalan ABDACOM dan akhirnya bubar pada akhir Februari 1942.
ADVERTISEMENT
Bagaimana sikap Amerika Serikat dalam ABDACOM mencerminkan komitmen yang berhati-hati. Ketidakefisienan koordinasi antarnegara anggota dan prioritas yang berbeda menjadi salah satu penyebab utama ketidakberhasilan ABDACOM dalam mempertahankan wilayah Asia Tenggara dari Jepang. (DNR)