Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Bagian Testis yang Memproduksi Sperma dan Hormon Testosteron Laki-Laki
8 Desember 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Testis adalah salah satu organ tubuh reproduksi pada seorang laki-laki yang memiliki peranan besar dan memiliki beberapa bagian. Terdapat sebuah bagian dalam testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormon testosteron yang bernama tubulus seminiferus. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan tubulus seminiferus dan bagaimana proses terbentuknya keduanya?
ADVERTISEMENT
Bagian Testis yang Memproduksi Sperma dan Hormon Testosteron Laki-Laki
Tubulus seminiferus merupakan bagian testis yang berisi sel berlapis kompleks, bergaris tengah sekitar 150-250 μm dan panjang 30-70 cm. Tubulus seminiferus dapat bercabang berujung buntu. Pada ujung-ujung apikal tiap tubulus, lumen menyempit dan epitel yang membatasi dengan segera berubah menjadi lapisan selapis kubis yang mempunyai satu flagela.
Dikutip dari buku Anatomi Fisiologi oleh Ayuda Nia Agustina (2022: 128), Tubulus seminiferus mempunyai dua jenis sel, yaitu: sel spermatogenik, sel pembentuk sperma dan sel sertoli, yang mempunyai beberapa fungsi penunjang spermatogenesis.
Pada tubulus seminiferus (ke arah lumen) didapatkan lapisan-lapisan sel yang semakin matang, berurutan dari spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid dan sperma. Sel sperma yang terbentuk masuk ke dalam tubulus seminiferus.
ADVERTISEMENT
Pembentukan Sperma Pada Tubulus Seminiferus
Proses terbentuknya sperma pada tubulus seminiferus dibagi menjadi 3 fase, yakni:
Proses Terbentuknya Hormon Testosteron dalam Tubulus Seminiferus
Adapun hormon testosteron yang dihasilkan dalam tubulus seminiferus berada dalam sel yang bernama Sel Leydig. Dengan rangsangan dari gonadotropin pituitary luteinizing hormon (LH), terjadilah proses permatogenesis yang mempengaruhi karakteristik seks sekunder laki-laki.
Sel Leydig dewasa (ALCs) memiliki 4 tahap perkembangan yaitu: Stem Leydig Cell (SLC), progenitor Leydig Cell (PLCs), Immature Leydig Cells (ILCs), dan Adult Leydig Cells (ALCs).
ADVERTISEMENT
SLC mampu memperbaharui diri dan berdiferensiasi menjadi PLCs. Tahap PLCs, memproduksi testosteron tingkat rendah, metabolisme testosteron tingkat tinggi, dan memiliki aktivitas mitosis yang tinggi pula. PLC kemudian berubah bentuk dari gelendong menjadi bulat dan memperoleh banyak inklusi lipid sehingga membentuk populasi ILCs. ILC memiliki sel-sel untuk mengembangkan peningkatan kapasitas produksi dan metabolisme testosteron yang berkembang menjadi ALC dengan produk utama berupa testosteron.
Biosintesis testosteron dikendalikan oleh gonadotropin pituitari luteinizing hormone (LH) dengan mengikat reseptor spesifik pada permukaan sel Leydig dan merangsang produksi AMP siklik (cAMP) yang memiliki dua aktivitas utama dalam pengendalian steroidogenesis sel Leydig.
Pertama yaitu menstimulasi biosintesis testosteron akut melalui mobilisasi kolesterol dan transportasi ke jalur steroidogenik.
Kedua yaitu rangsangan kronis ekspresi dan aktivitas gen enzim steroidogenik pada sel Leydig.
ADVERTISEMENT
Kolesterol ditransfer ke mitokondria, sitokrom P450 (P450scc) dari membran inti dalam mitokondria dan diubah menjadi pregnenolone. Pregnenolone berdifusi pada retikulum endoplasma yang halus, kemudian diubah menjadi progesteron. Kemudian progeston diubah menjadi androstenedion. Androstenedion berubah menjadi testosteron.
Itulah penjelasan singkat mengenai tubulus seminiferus sebagai bagian dalam testis yang memproduksi sperma dan hormon testosteron. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan kamu tentang organ reproduksi dalam laki-laki.(MZM)