Konten dari Pengguna

Batasan Gerak Level Sedang pada Seni Tari Tradisional

Berita Terkini
Penulis kumparan
24 Maret 2023 21:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Batasan gerak level sedang adalah, sumber foto (Eyestetix Studio) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Batasan gerak level sedang adalah, sumber foto (Eyestetix Studio) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
Batasan gerak level sedang adalah posisi penari berdiri dengan melangkah-langkah kecil. Batasan-batasan gerak ini perlu diketahui agar penari dapat menggerakkan tubuh dengan harmonis. Terdapat berbagai jenis level gerakan dalam seni tari, yaitu gerak level tinggi, level sedang, dan level rendah.
ADVERTISEMENT
Level gerak ini digunakan untuk membangun pola yang dinamis pada setiap gerakan penari. Adapun gerak level sedang merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikuasai. Sebelum praktik, maka penari perlu menguasai terlebih dahulu dasar-dasar gerakan.
Hal ini termasuk wawasan tentang level gerak dan unsur-unsur dalam seni tari. Pada pembahasan kali ini, mari berfokus mempelajari tentang gerak level sedang pada tari tradisional.

Batasan Gerak Level Sedang dalam Seni Tari

Ilustrasi Batasan gerak level sedang adalah, sumber foto (Sujata Guna) by unsplash.com
Apa itu level gerak sedang? Sebelum membahas pengertiannya, mari mencari tahu cara membedakan level gerakan seni tari. Mengutip buku Seni Budaya SMP/MTS Kelas 7 oleh Sri Sudaryati & Boiman (2021), gerak level dibedakan menjadi tiga jenis, yakni gerak level tinggi, rendah, dan sedang.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa perbedaan tersebut bisa ditelisik dengan memperhatikan posisi masing-masing penari. Jika Anda cermati, setiap tari tradisional memiliki level gerakan yang senada, mulai dari tinggi, sedang, hingga rendah.
Contohnya, seperti tari asal Kalimantan yang mempunyai kemiripan dengan tari tradisional asal Sabah, Malaysia. Begitu pula dengan seni budaya yang nampak mirip, seperti budaya Bali dengan budaya Sasak. Adapun fungsi level gerak tari yaitu:
• Memberikan efek perfoma mulai dari bawah ke atas hingga tarian terlihat dinamis.
• Memperjelas unsur-unsur gerakan yang mencakup tenaga, ruang, dan waktu.
• Menunjukkan peran dari setiap penari di atas pementasan.
Level gerak tari akan membentuk ruang, namun juga membutuhkan waktu dalam proses pembentukannya. Sedangkan untuk bisa membangun ruang dan waktu, maka penari membutuhkan power agar gerakan bisa tepat dan intensitas.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan level sedang gerak seni tari? Bisa dibilang, level yang satu ini hampir selalu muncul dalam setiap pementasan tari. Hal ini juga berlaku pada tari tradisional Indonesia.
Gerak pada level sedang ditampilkan dengan cara posisi penari berdiri. Sesekali, penari dapat menggunakan properti berupa tombak atau tongkat. Hal ini berlaku jika tari tradisional yang ditampilkan bertema peperangan.
Contoh gerak tari level sedang yaitu tari piring asal Sumatera Barat, tari jaipong asal Jawa Barat, tari tor-tor asal Sumatera Utara, dan lain sebagainya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa gerak level sedang dilakukan dengan posisi berdiri atau bisa juga menggunakan properti sesuai dengan tema tari tradisional. (DLA)