Konten dari Pengguna

Bencana Alam oleh Gejala Endogen serta Aktivitas Tektonisme dan Vulkanisme

Berita Terkini
Penulis kumparan
15 Juli 2024 19:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bencana Alam Karena Gejala Endogen Dipengaruhi Aktivitas Tektonisme dan Vulkanisme yang Menyebabkan Gempa Bumi - Sumber Unsplash/Jose Antonio Gallego Vázquez
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bencana Alam Karena Gejala Endogen Dipengaruhi Aktivitas Tektonisme dan Vulkanisme yang Menyebabkan Gempa Bumi - Sumber Unsplash/Jose Antonio Gallego Vázquez
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis tenaga geologi adalah endogen. Bencana alam karena gejala endogen dipengaruhi aktivitas tektonisme dan vulkanisme, yang menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung api.
ADVERTISEMENT
Tektonisme terjadi karena adanya gerakan tektonik, yaitu gerakan naik turun lapisan bumi. Sedangkan vulkanisme adalah peristiwa terdorongnya magma dari perut bumi ke permukaan bumi.

Bencana Alam Karena Gejala Endogen Dipengaruhi Aktivitas Tektonisme dan Vulkanisme yang Menyebabkan Gempa Bumi, Simak Ulasannya!

Ilustrasi Bencana Alam Karena Gejala Endogen Dipengaruhi Aktivitas Tektonisme dan Vulkanisme yang Menyebabkan Gempa Bumi Sumber Unsplash/Toby Elliott
Proses alam endogen terbentuk dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi. Bencana alam karena gejala endogen dipengaruhi aktivitas tektonisme dan vulkanisme, yang menyebabkan berikut ini.

1. Gempa Bumi (Seisme)

Gempa bumi (earthquake) adalah getaran pada permukaan bumi yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng tektonik, runtuhan atau longsoran batuan, dan aktivitas vulkanis.
Getaran yang terjadi menghasilkan gelombang seismik yang kemudian direkam oleh seismograf (alat pencatat gempa). Hasil pencatatannya disebut seismogram.
Diambil dari buku Geografi SMP/MTs Kls VII (KTSP), Wirastuti Widyatmanti (2008:15), kekuatan gempa diukur dengan menggunakan skala, yaitu skala Mercalli dan skala Richter.
ADVERTISEMENT
Skala Mercalli dikembangkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala ini dibuat berdasarkan besar kecilnya dampak yang ditimbulkan oleh suatu gempa, sehingga bersifat subyektif.
Skala Richter dikembangkan oleh Charles Richter pada tahun 1934, dan paling banyak digunakan. Skala Richter mengukur kekuatan gempa berdasarkan magnitudo gempa.

2. Meletus Gunung Berapi

Proses letusan gunung berapi disebut erupsi. Peristiwa erupsi terjadi karena adanya magma yang terdorong dari perut bumi.
Magma merupakan batuan pijar mengandung gas yang memiliki temperatur dan tekanan yang besar, sehingga terdesak dan mencari jalan keluar dengan cara menekan batu-batuan di sekitarnya.
Magma memiliki kemampuan mengalir. Magma yang terus bergerak di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma, sedangkan magma yang mencapai permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
ADVERTISEMENT
Jalan keluar magma tersebut berupa lubang di permukaan bumi yang disebut kawah vulkanik (volcanic center), dan merupakan bagian dari gunung api atau vulkan.
Ketika tekanan magma semakin besar, gunung api akan mengeluarkannya dalam bentuk letusan. Semakin besar tekanan, maka akan semakin besar pula letusannya.
Tektonisme dan vulkanisme merupakan peristiwa yang disebabkan oleh tenaga endogen. Bencana alam karena gejala endogen dipengaruhi aktivitas tektonisme dan vulkanisme, yang menyebabkan gempa bumi dan meletusnya gunung berapi.(DK)