Konten dari Pengguna

Biografi Kartini Singkat sebagai Pejuang Hak Wanita Indonesia

Berita Terkini
Penulis kumparan
20 April 2024 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Biografi Kartini, Sumber Unsplash Ed Us
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Biografi Kartini, Sumber Unsplash Ed Us
ADVERTISEMENT
Kartini adalah pahlawan nasional di Indonesia. Wanita tersebut terkenal karena perjuangannya terhadap hak wanita di Indonesia. Perjuangan ini bisa diketahui melalui biografi Kartini.
ADVERTISEMENT
Biografi Kartini dapat dimulai dari kelahirannya di Jepara, suatu daerah di Jawa Tengah. Menariknya, Kartini lahir dari keluarga bangsawan.

Biografi Kartini Singkat

Ilustrasi Biografi Kartini, Sumber Unsplash Ed Us
Pada tanggal 2 Mei 1964, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekakan Nasional dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964. Hal ini disebabkan oleh perjuangannya terutama bagi kaum hawa di Indonesia yang dapat dilihat dalam biografi Kartini singkat berikut ini.

1. Kelahiran Kartini

Menurut Pendikan Feminis R.A. Kartini, Irma Nailul Muna (2017: 71), Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara. Kartini merupakan berasal dari kalangan priyayi atau bangsawan Jawa karena anak dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Itulah mengapa Kartini mempunyai gelar Raden Ajeng.

2. Masa Kecil Kartini

Karena merupakan seorang bangsawan, Kartini bisa sekolah di ELS yang dibangun untuk orang Belanda dan Jawa kaya. Namun, kartini hanya bersekolah sampai usia 12 tahun. Kemudian, Kartini pun dipingit.
ADVERTISEMENT

3. Kegiatan Selama Dipingit

Selama dipingit, Kartini berkirim surat dengan teman-temanya di Belanda. Surat ini ditulis dalam bahasa Belanda yang telah dipelajari semasa sekolah. Selain itu, Kartini juga membaca banyak hal dari Eropa sehingga tahu bagaimana cara wanita berpikir di sana.

4. Keinginan untuk Memperjuangkan Hak Wanita Indonesia

Berbagai kegiatan di atas membuat Kartini ingin memperjuangkan hak wanita di Indonesia sehingga bisa seperti wanita Eropa. Pemikirannya ini dituliskan melalui surat-surat yang dikirmkan kek Belanda

5. Mendirikan Sekolah Wanita

Saat sudah menikah dengan bupati Rembang dan gelarnya berubah jadi Raden Ayu, Kartini tetap ingin memperjuangkan hak wanita. Untungnya, suaminya mendukung dengan membangun sekolah wanita. Kartini pun menjadi guru di sana.

6. Kartini Wafat

Sayangnya, Kartini wafat pada usia 25 tahun di tahun 1904 setelah melahirkan seorang anak laki-laki. Namun berkat kegigihannya, Yayasan Kartini berhasil membangun Sekolah Kartini pada tahun 1912.
ADVERTISEMENT
Dari biografi Kartini ini dapat disimpulkan bahwa kegigihannya dalam memperjuangkan hak wanita di Indonesia patut diacungi jempol. Hal itulah yang membuat hari lahir Kartini diperingati setiap tahunnya. (LOV)