Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Manusia Mengetahui Kemuliaan Di Sisi Allah SWT
9 Januari 2023 19:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta dan seisinya termasuk manusia . Meski demikian, tidak semua orang bisa mengetahui kemuliaan dari Sang Pencipta. Pasalnya, kemuliaan di sisi Allah SWT dilihat dari ketakwaan. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan takwa?
ADVERTISEMENT
Baca Juga: (Pengertian Izzah dan Iffah dalam Agama Islam )
Cara Manusia Mengetahui Kemuliaan Di Sisi Allah SWT
Takwa dalam istilah agama Islam merujuk pada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut akan Allah. Sedangkan dikutip dari buku Quantum Takwa: Hakikat, Keutamaan dan Karakter Orang-Orang Bertakwa oleh Farid Ahmad (2008: 105), Ibnu Hajar al-'Asqalani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan yang dimaksud dengan takwa adalah menjaga diri dari kemusyrikan dari berbagai perbuatan buruk serta membiasakan diri dengan amal-amal shalih.
Perintah bertakwa kepada Allah SWT banyak disebutkan dalam Al-Quran, di antaranya pada Surat Ali Imran ayat 102,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
ADVERTISEMENT
Manfaat yang Diperoleh dar Ketakwaan
Terdapat banyak sekali manfaat yang didapatkan dari ketakwaan, baik manfaat di dunia maupun di akhirat, di antaranya:
1. Orang yang bertakwa dapat memperoleh jalan keluar dari segala macam permasalah yang dihadapinya dan juga diberikan rezeki dari sisi yang tak terduga. Allah SWT berfirman,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya, “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 3)
2. Orang yang bertakwa akan diberikan kemudahan dalam setiap urusan. Allah SWT bersabda,
ADVERTISEMENT
مَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Artinya, “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At-Talaq: 4)
3. Mendapatkan Al-Furqan, yaitu kemampuan untuk membedakan antara hak dan batil serta diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana firman Allah SWT,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Artinya, “Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al-Anfal: 29)
Kata furqan dalam ayat tersebut merujuk pada petunjuk yang dapat membedakan antara hak dan batik atau juga diartikan sebagai pertolongan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang cara manusia mengetahui kemuliaan di sisi Allah SWT. Semoga setelah mengetahuinya, kita dapat menambah ketakwaan kepada Allah SWT untuk mendapatkan kebermanfaatannya, baik di dunia maupun di akhirat.(MZM)