Konten dari Pengguna

Cara Masuknya Islam Melalui Jalur Pendidikan atau Pengajaran

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 November 2023 21:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran, Sumber
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran, Sumber
ADVERTISEMENT
Sejarah penyebaran Islam di Nusantara menggambarkan peran penting strategi dakwah dalam membentuk keberlanjutan ajaran agama. Pertanyaan bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran pun muncul.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan karena pendidikan Islam di Nusantara bukan hanya berfungsi sebagai sarana penyaluran ilmu agama. Akan tetapi, juga sebagai pondasi kuat untuk memperkokoh keberlanjutan ajaran Islam di wilayah tersebut.

Bagaimana Cara Masuknya Islam Melalui Jalur Pendidikan?

Ilustrasi Bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran, Sumber: Pexels/BECCA SIEGEL
Mengutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10, Windriati, S.Pd., (2021), jalur pendidikan termasuk jalur yang sangat penting dalam sejarah masuknya islam ke indonesia. Jalur pendidikan dibentuk oleh para dai yang memang mengabdikan dirinya untuk menyebarkan uslam ke wilayah baru.
Inilah penjelasan bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran.

1. Mendirikan Pesantren

Pendirian pesantren menjadi salah satu strategi utama dalam penyebaran Islam di Nusantara. Pesantren pertama di Indonesia, Pesantren Sidogiri, didirikan pada 1718 oleh Sayyid Sulaiman dengan bantuan Kiai Aminullah.
ADVERTISEMENT
Pesantren menjadi pusat pendidikan Islam yang menyediakan tempat bagi para ulama dan santri untuk belajar dan mengajar.

2. Pembangunan Langgar atau Masjid

Sebelum melakukan dakwah, para tokoh Islam seperti Wali Songo membangun langgar atau masjid di dekat tempat tinggal. Ini bertujuan untuk memudahkan proses penyampaian ajaran Islam kepada masyarakat setempat.

3. Pendidikan di Pondok Pesantren

Setelah berhasil menyebarkan dakwah dan diterima oleh masyarakat, para ulama mendirikan pondok pesantren. Pondok pesantren digunakan sebagai lembaga pendidikan Islam yang menampung santri dari berbagai daerah.
Di sini, diajarkan ilmu aqidah, hadis, fiqih, tafsir, serta ilmu lainnya seperti ketatanegaraan, ekonomi, pertanian, dan bela diri.

4. Pengajaran Melalui Kitab Sastra

Para ulama menggunakan kitab-kitab sastra sebagai media pengajaran agama Islam. Kitab-kitab ini ditulis menggunakan huruf Jawa pada masa itu. Contoh kitab sastra yang digunakan meliputi Kitab Pepakem Cirebon, UU Mataram, dan Adat Makota Alam.
ADVERTISEMENT
Pendekatan ini dapat membuat adanya perpaduan antara adat setempat dengan ajaran Islam, membuatnya lebih mudah diterima oleh masyarakat.

5. Penyebaran Islam oleh Santri

Santri, yang merupakan orang-orang yang belajar di pondok pesantren, memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam. Santri yang sudah mampu mengajar atau melanjutkan dakwah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Itulah penjelasan lengkap yang harus diketahui oleh umat muslim mengenai bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran. Melalui langkah-langkah strategis ini, ajaran Islam dapat berdiri kokoh di Nusantara. (RIZ)