Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Membedakan Berita Baik dan Berita Palsu Menggunakan Literasi Media
28 Agustus 2023 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara membedakan berita baik dan berita palsu? Wawasan ini perlu diketahui karena saat ini marak informasi hoaks yang tersebar di internet. Seperti yang diketahui, sejak adanya internet, mencari informasi apa pun menjadi sangat mudah.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, banyak orang yang membaca dan menelan informasi secara mentah-mentah tanpa ditelaah terlebih dahulu. Oleh karena itu, penting sekali membedakan berita baik dan berita palsu saat berselancar di internet.
Cara Membedakan Berita Baik dan Berita Palsu
Cara membedakan berita baik dan berita palsu bisa dilakukan menggunakan literasi media. Mengutip buku Literasi Media dan Peradaban Masyarakat, Nurudin, dkk (2020), literasi media adalah kecakapan seseorang dalam mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengomunikasi isi pesan dalam media. Adapun tata cara mengenal berita baik dan palsu yakni sebagai berikut:
1. Membaca Informasi di Situs Tepercaya
Salah satu upaya membedakan berita baik dan palsu adalah dengan mengecek situs yang menerbitkannya. Umumnya, situs tepercaya atau media mainstream tidak akan menayangkan berita yang sifatnya hoaks atau palsu. Situs tepercaya tentu menerapkan kode etik jurnalistik dalam setiap penerbitan beritanya.
ADVERTISEMENT
2. Menelusuri Sumber Pertama
Berita palsu umumnya dibuat dengan menambah atau mengurangi informasi yang tidak sesuai dengan kehidupan nyata. Berita baik umumnya dibuat dengan menyertakan bukti yang ada di lapangan secara langsung.
3. Mencari Tahu Kebenaran Foto
Berita baik dan berita palsu juga bisa dibedakan melalui foto yang diunggah. Berita palsu umumnya memakai foto palsu, baik itu foto yang mirip dengan berita asli atau foto yang telah diedit sedemikian rupa. Adapun kualitas foto pada berita baik tidak perlu diragukan lagi karena pastinya disesuaikan dengan fakta di lapangan.
4. Memperhatikan Gaya Penulisan
Berita baik umumnya menerapkan kaidah kepenulisan jurnalistik yang objektif. Dengan kata lain, berita tersebut ditulis sesuai dengan kebenaran dan tidak terlihat memihak kubu tertentu. Sementara itu, berita palsu lebih terkesan provokatif dan menyudutkan salah satu pihak dengan ujaran yang sarkas.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Santri Harus Bisa Literasi Media, Kenapa?
Cara membedakan berita baik dan berita palsu yang dijelaskan di atas adalah praktik literasi media yang harus diterapkan. Dengan begitu, masyarakat tidak akan mudah termakan isu-isu provokatif dari pihak tak bertanggung jawab. (DLA)