Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Menghitung Kalender Jawa Weton
30 Desember 2020 21:54 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 22 Juni 2022 17:36 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah mendengar istilah kalender Jawa weton? Biasanya, orang Jawa akan memanfaatkan penanggalan melalui perhitungan weton untuk mengetahui nasib seseorang, termasuk menentukan tanggal baik untuk pernikahan dan pindah rumah.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Jawa, istilah weton memiliki arti hari kelahiran. Perhitungan kalender Jawa weton didasarkan pada weton atau hari lahir seseorang sesuai dengan pakem Jawa, yakni 7 hari seminggu dengan 5 hari pasaran Jawa, yakni Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.
Lantas, bagaimana cara menghitung kalender Jawa weton itu sebenarnya? Sebelum mengetahui cara menghitungnya, perlu dipahami terlebih dahulu hari Jawa dan artinya , jumlah hari, hingga istilah-istilah yang berkaitan.
Hari Jawa Ada Berapa?
Mengutip Antropologi dan Pluralisme Budaya Tanah Jawa dalam Perspektif Berbagai Bidang Keilmuan oleh Tim KKN MIT DR XX Kel. 5 (2021: 129), hari Jawa yang sampai kini masih dipakai dalam penanggalan weton terdiri dari 5 hari. Siklus 5 hari dalam kalender Jawa ini disebut pancawara.
ADVERTISEMENT
Adapun pancawara terdiri atas 5 hari Jawa, yaitu Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Cemengan). Sementara, hari dalam seminggu menurut kalender Barat adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Kalender Jawa didasarkan pada siklus 5 hari dan siklus 7 hari pada kalander Masehi. Kedua siklus ini digabungkan sehingga menghasilkan kombinasi hari Jawa dan Masehi, di antaranya Senin Pahing, Jumat Kliwon, Sabtu Pon, dan seterusnya. Banyak orang Jawa yang menganggap kombinasi ini sebagai sesuatu yang penting secara spiritual.
Pancawara juga dikenal sebagai pasaran hari Jawa . Siklus harian ini dahulu digunakan oleh para pedagang untuk membuka pasar sesuai hari pasaran yang ada. Hal ini juga yang menyebabkan banyak dikenal nama-nama pasar yang menggunakan nama pasaran Jawa tersebut, seperti Pasar Kliwon, Pasar Pon, Pasar Wage, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Hari Jawa Mulai Jam Berapa?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, weton adalah hari kelahiran pada kalender Jawa. Perhitungan weton tidak hanya membutuhkan tanggal dan tahun kelahiran saja, tapi juga sampai pada jam kelahiran, karena waktu kelahiran sangat krusial dalam mengetahui weton seseorang.
Berapa Hari 1 Tahun Jawa?
Kalender Jawa menghitung 1 pekan dengan 5 hari, sedangkan kalender Masehi menghitung 1 pekan dengan 7 hari. Jumlah hari dalam sebulan pada kalender Jawa adalah 29 dan 30 hari, sedangkan jumlah hari pada tahun Masehi antara 30 dan 31 hari kecuali pada bulan Februari sebanyak 28 hari.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jumlah hari dalam 1 tahun kalender Jawa adalah sekitar 354 sampai 355 hari. Jumlah ini berbeda dengan kalender Masehi yang jumlahnya antara 365 sampai 366 hari.
Cara Hitung Kalender Jawa
Berikut ini adalah perhitungan weton dalam kepercayaan Jawa yang disebut dengan Neptu:
Penghitungan hari Jawa weton digunakan untuk beragam keperluan, tapi paling sering dipakai saat calon seseorang ingin melangsungkan pernikahan. Dalam adat masyarakat Jawa, perhitungan tersebut dimaknai sebagai ramalan nasib kedua mempelai di masa depan, serta menilai kecocokan di antara keduanya.
Jika ingin menggunakan penghitungan neptu hari Jawa untuk menentukan hari baik pernikahan, hal pertama yang harus diketahui adalah weton kedua belah pihak baik laki-laki maupun perempuan.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahuinya, maka bisa melihat angka neptu dari masing-masing weton untuk kemudian menjumlahkannya.
Setelah ditemukan angka penjumlahan weton dari pasangan yang akan menikah, berikut ini adalah panduan untuk menentukan hari baiknya:
Berikut ini adalah tabel panduan menentukan hari baik untuk pernikahan:
Angka baik biasanya adalah nilai di mana hasil penjumlahan dan pembagian neptu ialah memiliki sisa 3 sebagai angka yang diyakini membawa keberuntungan. Lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
Pasangan yang akan menikah memiliki weton Senin Pahing dan Rabu Legi, maka jumlah neptunya adalah 13 + 12 = 25.
ADVERTISEMENT
Untuk menghitung tanggal pernikahan , harus menentukan angka baik dari rumus berikut:
(jumlah neptu + angka baik) / 5 = sisa 3
(25 + 13 ) / 5 = 38/ 5 = 7 sisa 3
Maka, pasangan akan menikah tersebut bisa memilih hari dengan neptu 13 sesuai dengan tabel pernikahan, yakni Jumat Pon, Sabtu Wage, Minggu Kliwon, Kamis Legi atau Senin Pahing.
Demikian penjelasan mengenai hari Jawa, mulai dari jumlah hari hingga perhitungan hari baik pernikahan dalam kalender Jawa Weton. Semoga bermanfaat.
(Adelliarosa & SFR)
Live Update