Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Mewujudkan Iman Kepada Qada dan Qadar sebagai Rukun Iman ke-6
19 Januari 2023 19:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai umat Islam, terdapat enam perkara yang wajib diimani yang ada dalam rukun iman , misalnya saja iman kepada qada dan qadar. Salah satu wujud iman kepada qada dan qadar diwujudkan dengan percaya pada Allah SWT telah ditentukan semuanya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, takdir yang ada bukan berarti tidak bisa diubah. Sebab, terdapat beberapa takdir dalam qada dan qadar yang bisa diubah dengan usaha keras dengan diiringi dengan doa kepada Allah SWT.
Untuk mengetahui penjelasan lebih lengkap tentang iman kepada qada dan qadar sebagai rukun iman ke-6, simak penjelasan di bawah ini.
Cara Mewujudkan Iman Kepada Qada dan Qadar sebagai Rukun Iman ke-6
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Yoga Nofan Aditiya dan Siti Sulaikho, S.Pd.I., M.Pd. (2021: 12), qada secara bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada secara istilah adalah ketetapan Allah yang tercatat di Laut al-Mahfuz sejak zaman Azali. Ketetapan tersebut sesuai dengan kehendak Allah SWT dan berlaku untuk seluruh makhluk atau alam semesta.
ADVERTISEMENT
Adapun Qadar atau takdir secara bahasa berarti ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar atau takdir secara istilah adalah ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki Sifat Maha Kuasa (Qadir) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Ciptaan Allah adakalanya terwujud setelah melalui proses alam atau mengikuti hukum sebab-akibat, yakni al-Khalqu, seperti wujudnya anak karena adanya orang tua dan wujudnya harta benda karena hasil usaha manusia.
Sebagaimana firman Allah SWT,
مَا كَانَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ اللَّهُ لَهُ ۖ سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا
Artinya, “Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku. (QS. Al-Ahzab: 38)
ADVERTISEMENT
Qada dan qadar sendiri terdiri dari dua jenis takdir, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
Takdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir atau ketetapan Allah yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah Oleh siapa pun. Contoh-contoh takdir mubram antara lain yakni:
Takdir Muallaq
Takdir muallaq/togialah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia . Setiap hamba diberi peluang atau kesempatan oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik.
Implementasi Qada dan Qadar
Terdapat banayk sekali implementasi dari iman kepada qada dan qadar, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Dengan qada dan qadar, kita dapat sadar bahwa takdir sudah ada sebelum kita diciptakan. Namun bukan berarti semua takdir tidak bisa diubah dengan usaha yang keras dan tawakal kepada Allah SWT. Dengan begitu, kita dapat belajar untuk ikhlas kepada Allah SWT.(MZM)